Quick Review: Rubber Johnny

Film
30.10.17

Quick Review: Rubber Johnny

Tidak sedikit hal di dunia ini yang lebih mengerikan daripada Rubber Johnny, seorang remaja yang terkena Hidrosefalus tingkat parah hingga orang tuanya sendiri mengunci dia di dalam basement rumah.

by Febrina Anindita

 

Teks: Bintang Adinugroho
Foto: MUBI

Tidak sedikit hal di dunia ini yang lebih mengerikan daripada Rubber Johnny, seorang remaja yang terkena Hidrosefalus tingkat parah hingga orang tuanya sendiri mengunci dia di dalam basement rumah. Menurut Chris Cunningham, sang pembuat karakter, Rubber Johhny terlahir dari konsep seorang raver yang bisa mengubah bentuk dirinya seiring dia berdansa. Dengan seekor anjing chihuahua sebagai satu-satunya yang menemani dia, Johnny seringkali merasa bosan dalam menjalani hidup. Untuk menghibur dirinya, ia harus berterima kasih kepada Aphex Twin dan kokain yang anehnya tersedia 24/7 untuk dirinya. Film yang berjudul sesuai dengan nama karakter utamanya ini mempunyai keinginan untuk merayakan kecintaan Johnny terhadap narkoba dan IDM. Disutradarakan oleh Cunningham dan juga diperankan olehnya, film pendek ini menampilkan Johnny berdansa mengikuti alunan musik “afx237 v7” karya Aphex Twin.

Cunningham memang membuktikan bahwa dia adalah seorang ahli dalam special effects. Dari kostum Rubber Johnny sendiri hingga goyangan-goyangan Johnny yang memungkinkan dia untuk berganti-ganti massa dan menangkal laser. Tetapi highlight dari semua kengerian ini tentunya saat Johnny menabrak-nabrakan kepalanya ke pada sebuah tembok kaca, di mana penonton bisa melihat bagaimana wajah Johnny rusak di setiap hantaman. Direkam di kegelapan total dan menggunakan inframerah, serta menggabungkan teknologi digital juga efek visual yang luar biasa, “Rubber Johnny” mungkin adalah video klip musik paling menakutkan di dalam sejarah.

Quick Review Rubber Johnny: 4/5

Rubber Johnny (2005)
Sutradara: Chris Cunningham
Sinopsis: Seorang remaja yang terkena penyakit mencoba menghibur dirinya dengan menari saat dia dikunci di dalam basement rumahnya.whiteboardjournal, logo