Simak Lima Rangkuman Momen Terbaik Pada Pagelaran Golden Globe Tahun Ini

Film
01.03.21

Simak Lima Rangkuman Momen Terbaik Pada Pagelaran Golden Globe Tahun Ini

Salah satu narasi besar yang dibawa oleh Golden Globe tahun ini adalah masalah representasi dan rasisme.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: CNBC/Golden Globe

Pagelaran selebrasi untuk film dan televisi “Golden Globe” tahun ini kembali dilaksanakan ditengah pandemi yang masih belum mereda.

Dan tidak berbeda dengan pagelaran sebelumnya, Golden Globe tahun ini juga dipenuhi banyak momen yang menjadi ramai dibincangkan selama event ini berlangsung.

Dari wanita pertama sebagai penerima sutradara terbaik, hingga penghormatan terhadap aktor yang sudah wafat, berikut lima rangkuman menarik yang patut disimak dalam Golden Globe tahun ini.

Film “Mank” Berhasil Mendapatkan Nominasi Terbanyak, Namun Tidak Memenangkan Bahkan Satu Penghargaan

Film autobiografical “Mank” mengenai Herman Mankiewicz, berhasil mendapatkan nominasi terbanyak dalam Golden Globe tahun ini. Nominasi yang berhasil diterima oleh “Mank” antara lain adalah: “best actor (Gary Oldman), best supporting actress (Amanda Seyfried), best score, best film (Drama) dan best screenplay.”

Walau film “Mank” berhasil mendapat nominasi paling banyak, film ini gagal untuk membawa pulang piala satupun. Hal ini menjadi sumber kontroversi karena banyak yang memprediksi “Mank” akan memenangkan beberapa nominasi seperti best actor dan best screenplay.

Chloe Zhao Menjadi Wanita Pertama Yang Memenangkan Kategori Sutradara Terbaik Sejak Tahun 1984 Silam.

Chloe Zhao, atau sutradara dibalik film “Nomadland” berhasil membawa piala sebagai penyutradaraan terbaik tahun ini.

Chloe Zhao berhasil menjadi wanita pertama yang memenangkan nominasi ini semenjak tahun 1984 silam, dimana piala ini berhasil dibawa pulang oleh Barbra Streisand untuk film “Yentl”

Selain sebagai representasi wanita dalam Hollywood, Chloe juga berhasil menjadi representasi untuk kreator Asia. Kemenangan Chloe dalam film ini dianggap menjadi momen historis bagi sutradara wanita berketurunan Asia dimanapun.

Dalam Golden Globe tahun ini, Chloe harus rela menerima kemenangan dirinya secara daring karena tertahan pandemi.

Taylor Simone Ledward Memberikan Tribute Yang Emosional Bagi Mendiang Suaminya, Chadwick Boseman.

Taylor Simone Ledward istri dari mendiang aktor Chadwick Boseman mewakilkan menerima penghargaan ”best actor” untuk suaminya dalam film “Ma Rainey’s Black Bottom”.

Chadwick Boseman selalu menjadi figur prominen dalam penghargaan Golden Globe dan berhasil memenangkan berbagai macam penghargaan untuk film seperti “42”, “Get On Up” dan “Marshal”.

”He would say something beautiful, something inspiring, something that would amplify that little voice that tells you ‘you can,’ that tells you ‘keep going,’ that calls you back to what you are meant to be doing at his moment in history,” ucap Ledward sambil mengenang suaminya dengan mata yang berkaca.

“Minari” Berhasil Memenangkan Nominasi “Best Foreign Language Film”

Film “Minari” karya sutradara Lee Isaac Chung berhasil membawa pulang piala Golden Globe sebagai “Best Foreign Language Film” mengalahkan film lain seperti: “La Llorona”, The Life Ahead” dan “Two of Us”.

Film “Minari” sendiri terdaftar sebagai film produksi Amerika Serikat, akan tetapi, dialog dalam film ini sendiri didominasi oleh bahasa Korea. Oleh Karena itu “Minari” berhasil memenuhi syarat untuk menjadi “Best Foreign Language Film”

“Minari” sebagai film yang mengangkat soal budaya Asia dan isu imigrasi dirasa berhasil menjadi representasi yang baik untuk keturunan Asia yang kerap merasakan tindakan rasisme dan perlakuan yang tidak sesuai dalam Amerika Serikat.

Golden Globe Mengangkat Kontroversi Tentang Kurangnya Jurnalis Kulit Hitam Dalam “Hollywood Foreign Press Association”, Lembaga Yang Memilih Nominasi Penghargaan Ini.

Dalam broadcast Golden Globe tahun ini, tiga anggota dari Hollywood Foreign Press Association (HFPA) berbicara diatas panggung mengenai kurangnya representasi dalam organisasi mereka, terlebih lagi dari jurnalis kulit hitam. Kurangnya perwakilan dari jurnalis kulit hitam dalam HFPA, selalu menjadi kritik terbesar dari masyarakat luas untuk pagelaran ini.

“Tonight while we celebrate the work of artists from around the globe, we recognize we have our own work to do. Like in film and television, Black representation is vital. We must have Black journalists in our organization.” Ucap Helen Hoehne wakil ketua dari organisasi HFPA.

Organisasi HFPA berkata akan mencoba memperbaiki masalah representasi dalam organisasi mereka, agar pada masa mendatang Golden Globe dapat menjadi tempat meleburnya para kreator kreatif dari latar belakang ras, agama dan budaya manapun.

Selain beberapa rangkuman diatas, Golden Globe tahun ini membawa narasi besar akan masalah rasisme dan ketidak setaraan yang masih dialami oleh Hollywood hingga kini.whiteboardjournal, logo