Fakta di Balik Unit Musik Asal Malang, Wake Up Iris!

Ideas
21.06.18

Fakta di Balik Unit Musik Asal Malang, Wake Up Iris!

Duo folk asal kota Malang, Jawa Timur ini berhasil menarik perhatian publik dengan set minimalis .

by Whiteboard Journal

 

Teks: Carla Thurmanita

Foto: Wake Up Iris!

Untuk hitungan pendatang baru di dalam industri musik lokal, nama Wake Up Iris! rasanya sudah tidak terlalu asing lagi di telinga banyak orang. Dibentuk pada tahun 2015, duo folk asal kota Malang, Jawa Timur ini berhasil menarik perhatian kalangan luas dengan set minimalis musik mereka yang ramah untuk didengar tetapi tetap dengan kualitas yang mumpuni. Berangkat dengan satu single, “Rain’s Tale” (2017), panggung musik berkualitas berskala global hingga internasional pun dapat mereka tembus, beberapa di antaranya ada Musik Hutan Makassar, Soundrenaline Bali, sampai gelaran SXSW di Amerika Serikat. Berikut ini fakta-fakta menarik mengenai Wake Up Iris!

Pendekatan folk yang segar
Meskipun sudah banyak musisi bergenre folk di tengah-tengah skena lokal, tetap ada satu hal yang menarik yang bisa membedakan Wake Up Iris! dengan yang lainnya. Dengan formasi tidak biasa yang terdiri dari dua personil, Vania Marisca sebagai vokalis yang juga memainkan biola, dan partnernya, Bie Paksi mengambil alih peran gitaris dan pemain perkusi/kickdrum. Keduanya mencampurkan folk sebagai musik dasar dengan notasi musik lainnya yang beragam, dari etnik, blues, hingga musik klasik sekaligus. Sehingga lagu-lagu yang mereka buat pun menghadirkan nuansa folk yang segar dan berbeda dari karya-karya folk lainnya.

Bagian nama unit mereka, “Iris” diambil dari bahasa Yunani
Duo folk asal kota Malang ini memilih nama Wake Up Iris! bukan karena tanpa alasan. Mereka memutuskan untuk memakai kata Iris, diambil dari Bahasa Yunani yang memiliki artian ‘Dewi Pelangi’. Hal ini sejalan dengan keinginan yang mereka miliki melalui musik mereka, yakni agar para pendengar pun bisa ‘berwarna’ seperti pelangi ketika mendengarkan lagu-lagu Wake Up, Iris!

Beberapa lagu diambil dari bahasa asing
Jika diperhatikan dari tracklist album perdana mereka bertajuk “A U R E O L E”, sebagian besar trek di dalamnya pun diberi judul dari bahasa asing lainnya. Seperti misalnya trek “Nefelibata” yang merupakan istilah Portugis, dan “Gokotta” dan “Resfeber” yang diambil dari bahasa Swedia. Hal ini dilakukan oleh Wake Up Iris! bukan tanpa alasan. Vania mengatakan bahwa mereka pribadi memang menyukai bahasa dan memiliki keinginan untuk bisa mengerti banyak ragam bahasa. Selain itu, ditambah juga dengan isi dari lagu-lagu mereka yang membicarakan perihal hubungan semesta, baik semesta kecil maupun semesta besar.

Semua lagu hadir dengan tema mengenai semesta
Dalam treknya yang berjudul “Fernweh”, sebuah istilah Jerman yang memiliki artian literal ‘travel sick’. Pemilihan kata ini berangkat dari keinginan Wake Up Iris! menjajaki pulau hingga benua yang belum pernah mereka datangi sebelumnya, dan entah bagaimana, mereka memiliki keyakinan bahwa musik bisa membawa mereka ke tempat-tempat yang mereka impikan. Ketika proses mencari judul lagu, mereka menemukan kata-kata dari seluruh dunia yang dapat mewakili banyak makna namun tetap bisa menyiratkan satu pesan: Manusia sebagai semesta kecil berani bermimpi, lalu semesta besar akan menyambutnya. Lewat pesan tersebut pula, duo pasangan Bie dan Vania ingin semua yang mendengar lagu mereka terinspirasi dan dapat mengalami pengalaman yang sama.

Memiliki mimpi untuk tampil di SXSW sejak 3 tahun lalu
Sejak awal memulai perjalanan karir sebagai Wake Up, Iris!, Bie dan Vania sudah memiliki impian untuk suatu hari nanti bisa melakukan perjalanan, baik di dalam dan luar negeri dengan membawa musik mereka. Saat itu tahun 2015, unit mereka baru berjalan selama 3 bulan, tetapi duo satu ini sudah memiliki daftar go-to festival yang sangat panjang. Gelaran SXSW menjadi salah satunya, karena mereka melihat SXSW sebagai satu acara yang ruang lingkupnya sangat luas, karena bukan hanya musik saja yang dibahas, tetapi juga lini kreatif lainnya. Sehingga mereka yakin bahwa banyak yang bisa mereka pelajari dari festival ini.

Tampil di SXSW sebagai Pemenang Go Ahead Challenge 2017
Impian Bie dan Vania untuk bisa mendatangi gelaran SXSW ternyata tidak semu. Sebagai salah satu finalis yang mengikuti kompetisi Go Ahead Challenge pada 2017 lalu, nama Wake Up Iris! pun dipilih menjadi salah satu pemenang yang mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di salah satu gelaran musik paling bergengsi di dunia satu ini. Lewat kesempatan ini pula, mereka mendapat banyak pengalaman baru dan manfaat yang dapat dipelajari ketika berada di tengah-tengah aktivitas SXSW.

Membuat rekaman vinyl di SXSW
Jika melihat dari dua bagian video dokumentasi perjalanan mereka, kita pun dapat merasakan keseruan perjalanan yang mereka lalui. Dari sebatas menikmati suasana ramai di SXSW, menyaksikan musisi-musisi jalanan yang tidak kalah kreatif juga bertalenta, mendapatkan jaringan koneksi skala internasional, menghadiri banyak panel musik – salah satunya adalah “Demo Listening Session” di mana Wake Up Iris! berkesempatan untuk memperdengarkan demo lagu mereka di depan para tokoh musik, membuat rekaman vinyl secara dadakan, hingga bisa berbagi panggung bersama Kimokal dan pemenang Go Ahead Challenge lainnya.

 whiteboardjournal, logo