Who, What, Why: Rumah Dongeng Mentari

Human Interest
02.05.20

Who, What, Why: Rumah Dongeng Mentari

Memopulerkan kembali budaya berdongeng sebagai sarana edukasi dan pembangunan karakter anak sejak dini.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa

WHO

Rumah Dongeng Mentari adalah sebuah komunitas berbasis di Yogyakarta yang ingin kembali menghidupkan budaya berdongeng untuk anak-anak. Didirikan di tahun 2010 oleh Rona Mentari dan dua kakaknya, Arum dan Ayu, komunitas ini memercayai bahwa dongeng memiliki peranan yang sangat kuat sebagai pengantar pendidikan sekaligus alat untuk membangun karakter anak sejak dini. Rumah Dongeng Mentari pun diawali dengan inisiatif ketiga bersaudara tersebut untuk membacakan dongeng bagi anak-anak di lingkungan mereka dengan mengundang mereka untuk bermain di teras rumah. Dari situ lah, Rumah Dongeng Mentari tumbuh menjadi sebuah komunitas yang ingin menyediakan wadah yang lebih menyenangkan, segar, dan interaktif untuk anak-anak belajar dan bermain dengan satu sama lain.

WHAT

Komunitas ini berjalan dengan pesat karena adanya banyak relawan yang turut berpartisipasi dan sama-sama memiliki visi yang serupa dalam edukasi anak. Bersama-sama ingin kembali memopulerkan budaya mendongeng sekaligus ciptakan wadah interaktif untuk belajar, Rumah Dongeng Mentari sajikan beberapa kegiatan rutin dalam program mereka. Beberapa di antaranya adalah menggelar kelas mendongeng yang mendorong anak-anak muda untuk turut berpartisipasi dan menggelar kegiatan berdongeng sendiri, dongeng melalui Radio Sonora dalam sebuah program untuk anak, serta kegiatan mendongeng untuk pasien anak di Rumah Sardjito, Yogyakarta. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Rumah Dongeng Mentari, juga kerap menggelar acara besar seperti “Joy Circle”, atau Jogja Storytelling Circle, sebuah festival Pagelaran Dongeng Jogja, dan Sayembara Pendongeng Cilik. Kini, Rumah Dongeng Mentari pun tak luput untuk sajikan sarana mendongeng, meski berada di tengah situasi pandemi. Salah satunya adalah dengan meluncurkan seri podcast #DongengDiRumahAja melalui Instagram mereka, agar budaya berdongeng pun tetap berjalan.

WHY

Selain sebagai sarana pendidikan, terutama mengenai moral bagi anak, Rumah Dongeng Mentari juga percaya bahwa metode dongeng merupakan bentuk yang mudah dimengerti bagi anak-anak. Selain itu, dongeng memiliki sifat yang lebih interaktif, tak hanya dalam proses pembawaannya, tetapi juga melalui ekosistem yang ingin diciptakan Rumah Dongeng Mentari dalam program mereka, yaitu dengan menyediakan ruang bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar. Dengan adanya program seperti Sayembara Pendongeng Cilik dan Pagelaran Dongeng Jogja, Rumah Dongeng Mentari juga ingin tumbuhkan semangat kreatif bagi anak-anak, terlebih lagi bagi mereka yang juga ingin belajar untuk bercerita bahkan turut tampil untuk berdongeng di panggung. Dengan program-program tersebut, Rumah Dongeng Mentari berharap bahwa dongeng tak hanya tumbuh dalam aspek edukasi yang formal, tapi juga menjadi suatu budaya yang melekat di ruang domestik, baik itu antara orangtua dan anak ataupun antara kakak dan adik.whiteboardjournal, logo