Yang Membuat Single “Rekam Jejak” Menjadi Bukti Progresi Polka Wars Sebagai Band

Ideas
28.08.18

Yang Membuat Single “Rekam Jejak” Menjadi Bukti Progresi Polka Wars Sebagai Band

Fakta-fakta lain di balik single terbaru Polka Wars yang memperlihatkan progresi perjalanan bermusik mereka hingga hari ini.

by Amelia Vindy

 

Foto: Polka Wars

Akhir Juli lalu, band indie rock asal Jakarta, Polka Wars merilis single terbarunya berjudul “Rekam Jejak” tepat 12 hari setelah dirilisnya single “Mapan” (17/07). Sekali lagi menggunakan bahasa Indonesia – yang sebelumnya juga dipakai pada single “Rangkum”, Aeng dan Billy selaku penulis lagu, secara terbuka dan gamblang menyampaikan pesan-pesan serta kegelisahannya lewat dua single baru tersebut.

Hal tersebut cukup berbeda dengan formula yang biasa dilakukan oleh Polka Wars, yang sebelumnya lebih subtle saat menyampaikan pesan. Berangkat dari hal tersebut dan mengingat Polka Wars saat ini tengah menjadi salah satu nama musisi lokal yang sedang mencuri perhatian, berikut kami paparkan fakta-fakta lainnya di balik single terbaru Polka Wars yang memperlihatkan progresi perjalanan bermusik mereka hingga hari ini.

Kesuksesan “Rangkum” menjadi momen pembelajaran personal bagi Polka Wars

Meskipun tidak ada yang memprediksi “Rangkum” bisa menjadi salah satu karya yang dapat mendobrak popularitas Polka Wars, namun hal tersebut justru menjadi momen introspeksi bagi masing-masing personel. Kesuksesan “Rangkum” secara tidak langsung mendorong Aeng dan kawan-kawan untuk menelaah kembali proses kreatif seperti apa yang dapat dilakukan untuk memunculkan karya sejenis lainnya atau yang melebihi kualitas “Rangkum”.

Pembenahan teknik songwriting adalah poin utama

Setelah melakukan pembenahan, songwriting dianggap sebagai poin penting yang wajib untuk diperhatikan terlebih dahulu. Jika sebelumnya Polka Wars mempercayakan proses jamming saat penggarapan “Axis Mundi”, namun hal tersebut sudah tidak lagi dilakukan pada saat penggarapan single terbarunya. Kali ini prosesnya yang dilakukan adalah finalisasi lagu yang pada saat dibawa ke studio sudah hampir 70% selesai, sehingga tidak perlu lagi mengerjakan banyak hal. Proses tersebut dirasa cukup efektif mengingat, hal serupa juga diterapkan pada pengerjaan single “Rangkum” yang menuai keberhasilan.

Rilisan terbaru Polka Wars adalah bentuk keseriusan mereka yang semakin matang

Perbedaan nampak terasa dengan kehadiran single-single terbaru Polka Wars apabila disandingkan dengan album perdana mereka “Axis Mundi”, meskipun demikian pendewasaan bukanlah kata yang tepat untuk mendeskripsikan single terbaru mereka. Karena “Mapan” dan “Rekam Jejak” lebih dari sekadar pendewasaan, melainkan hasil dari pembenahan masing-masing personel yang telah memperkaya kemampuan juga kepekaan mereka lewat pembedahan formula yang mereka lakukan pada single “Rangkum”. Sehingga apa yang mereka tawarkan saat ini merupakan semangat juga kepercayaan diri baru bagi Polka Wars.

Lebih mengeksplorasi penggunaan bahasa Indonesia

Setuju atau tidak, sekali lagi Polka Wars nampak berhasil membuat lagu berbahasa Indonesia yang pas, tidak bertele-tele juga tidak tercium pretensius. Bagi mereka penggunaan bahasa bukanlah sebuah pilihan yang perlu ditentukan. Jika sebelumnya mereka menerapkan proses lirik yang mengikuti musik, namun saat ini Polka Wars berangkat dari penulisan lirik terlebih dahulu, yang kemudian diikuti dengan musiknya. Tanpa kesengajaan, saat ini Polka Wars merasa bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling tepat untuk menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan kepada pendengarnya. Dan dari bocoran yang kami terima, hal tersebut juga mendukung kehadiran dominasi lirik bahasa Indonesia di album keduanya, sehingga sebelum album tersebut dirilis mereka mencoba untuk membiasakan kuping pendengarnya dengan materi Polka Wars yang  berbahasa Indonesia. whiteboardjournal, logo