Yang Perlu Kita Tahu Tentang Kiprah Indonesia di SXSW 2018

Ideas
12.03.18

Yang Perlu Kita Tahu Tentang Kiprah Indonesia di SXSW 2018

Berikut sederet hal yang perlu kita ketahui tentang kiprah Indonesia di SXSW 2018.

by Febrina Anindita

 

Teks: Vania Almira

SXSW digelar kembali di Austin, Texas Amerika Serikat, menyambung jejak panjang sejarah festival ini dalam pengembangan kultur kreatif dunia. Tahun ini, Indonesia kembali memberangkatkan sejumlah perwakilan bertalenta pada festival kreatif dan teknologi ini. Berikut sederet hal yang perlu kita ketahui tentang kiprah Indonesia di SXSW 2018.

5 start-up Indonesia
Melalui proses kurasi dan seleksi yang ketat, 5 start-up Indonesia lolos kurasi untuk menjadi bagian dari rangkaian acara SXSW. Adapun 5 start-up ini memiliki kategori yang berbeda, yakni Kata.ai yang berfokus pada pengembangan layanan berbasis Artificial Intelligence, Seruniaudio yang menyediakan perangkat mikrofon untuk alat musik akustik, Saft7robotics yang membangun robot edukasi, Mycotech yang memproduksi produk ramah lingkungan dari limbah pertanian, dan perusahaan berbasis edukasi Squline yang menyediakan layanan online belajar bahasa asing.

3 musisi Indonesia dipilih langsung oleh SXSW
Lain halnya dengan seleksi start-up yang dipilih melalui perwakilan SXSW di Indonesia, seleksi musik yang layak tampil di SXSW dipilih secara langsung oleh penyelenggara SXSW di Amerika Serikat. Adapun dari 30 musisi lokal yang mendaftar, telah terpilih 3 musisi Indonesia yakni, Efek Rumah Kaca, Rich Brian, dan duo elektronik Kimokal yang tampil untuk kedua kalinya pada festival ini.

Efek Rumah Kaca optimis membawakan lagu Indonesia
Setelah sebelumnya gagal untuk terpilih tampil di gelaran festival SXSW, kesempatan untuk mewakili Indonesia di SXSW 2018 ini akan menjadi kali pertama Efek Rumah Kaca (ERK) untuk tampil di luar Asia. Grup musik ini juga berencana untuk membawakan lagu-lagu dari album ketiga bertajuk “Sinestesia” yang telah dirilis pada tahun 2015. Walaupun lirik musik merupakan unsur penting di dalam sebuah lagu, ERK percaya bahwa dengan dominan musik yang dinamis pada album ini, penonton akan tetap dapat menikmati lagu-lagu berlirik Bahasa Indonesia.

Minikino satu-satunya delegasi dari industri perfilman
Selain perusahaan berbasis usaha rintisan, salah satu organisasi penyelenggara festival film pendek di Bali, yakni Minikino berangkat mewakili bidangnya. Kehadiran Minikino diharpkan bisa menjadi akan menjadi salah satu perwakilan penting bagi industri perfilman Indonesia.

Squline meluncurkan program terbaru untuk SXSW 2018
Terpilihnya Squline untuk hadir di SXSW 2018 ini, nyatanya membuka kesempatan baru bagi usaha rintisan berbasis edukasi ini. Tomy Yunus selaku CEO Squline menyatakan bahwa mereka akan meluncurkan program baru yang dikhususkan untuk belajar Bahasa Indonesia. Squline berharap bahwa program ini akan menarik minat warga Amerika untuk belajar Bahasa Indonesia dengan tutor asal Indonesia.

Pemenang Go Ahead Challenge 2017 akan menikmati Inspirasi yang ada di SXSW
Satu lagi yang menarik adalah musisi dan visual artist pemenang Go Ahead Challenge 2017 yang mendapat kesempatan untuk ikut menikmati berbagai inspirasi yang ada di SXSW. Mereka adalah Wake Up Iris asal Malang dan Semiotika asal Jambi untuk perwakilan di bidang musik, dan Gilang Anom serta Yahya Dwi Kurniawan yang mewakili bidang visual art. Keempatnya memiliki karakter musik distinctive dalam mewakili warna-warni skena kreatif lokal dan diharapkan mampu merepresentasikan kekayaan emerging artists pada gelaran SXSW 2018.whiteboardjournal, logo