Sistem Buatan Microsoft Bisa Membuat Resep Whisky Setelah Mempelajari 70 Juta Resep

Culinary
23.05.19

Sistem Buatan Microsoft Bisa Membuat Resep Whisky Setelah Mempelajari 70 Juta Resep

Melihat apakah kecerdasan buatan bisa memahami selera rasa manusia.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.
Foto: Mackmyra AI Whisky

Cita rasa adalah sebuah unsur spesial yang dapat dinikmati manusia. Satu dari enam indra pada tubuh manusia membuat kita bisa merasakan manis, pahit, asam, asin, yang kemudian dikembangkan dalam setiap sajian makanan atau minuman. Argumen bahwa pembuatan resep menu dengan cita rasa yang nikmat hanya bisa dilakukan manusia pun kini akan dicoba untuk dipatahkan dengan kerja sama Microsoft bersama perusahaan whisky asal Swedia, Mackmyra, serta perusahaan teknologi Finlandia, Fourkind. Mereka akan membuat whisky pertama di dunia yang dikembangkan oleh sistem kecerdasan buatan.

Dalam proses pembuatannya, minuman whisky harus melewati tahap penyulingan, dengan cara ditaruh dalam tong kayu yang hangus. Proses inilah yang menyebabkan cairan bening kemudian memiliki warna gelap, serta rasa unik dikarenakan durasi penyimpanan dan unsur minuman sebelumnya yang masih tertinggal di dalam tong kini telah tercampur. Selanjutnya master distiller akan membuat resep berdasarkan berbagai variabel yang terjadi dalam proses penyulingan menggunakan beragam bahan baku. Pada bagian inilah sistem terbaru Microsoft yang didukung platform cloud Azure akan berperan. Mackmyra nantinya memasukkan data resep, penjualan, serta pilihan pelanggan kemudian sistem akan memproses data tersebut menjadi sebuah resep ideal.

Bukan berarti master distiller tidak akan berperan lagi, kerja sistem hanya sampai pada hasil resep saja. Proses pengolahan berikutnya masih akan dilakukan master distiller karena pada akhirnya indera perasa dari manusia yang menentukan apakah resepnya enak atau tidak. Dikabarkan bahwa sistem ini bisa membuat sampai 70 juta resep whisky berbeda. Produk perdananya akan dirilis pada musim gugur 2019. Setelah itu bisa dibuktikan apakah kecerdasan buatan sudah bisa memahami selera manusia.whiteboardjournal, logo