Dalam submisi Open Column ini, Rofi Jaelani menguak bagaimana nafsu manusia dan regulasi ternyata dimanipulasi lewat ekstraktivisme yang mempunyai andil dalam peristiwa bencana di Sumatra.
Dalam submisi Open Column ini, Rendy Manggalaputra menempatkan pembaca di barisan terdepan pengalaman warga yang digentayangi bayang-bayang Orde Baru, terlebih di mana hantunya terus bermunculan di tiap celah negara.
Dalam submisi Open Column ini, Ramadhan dan Balqist Aroma Bunga mengangkat bagaimana isu kepemilikan rumah, lingkungan, dan batu bara sama-sama berkelindan, dan salah satu cara kita meresponsnya adalah dengan kesadaran kolektif.
In this Open Column submission, Devi Putri Ramadhani contrasts the monochromatic storytelling direction of Jatuh Cinta Seperti di Film-Film to the looming danger in our lives, that is rampant pollution brought about by the coal-fired power plants, further fanned by domestic banks.
Dalam submisi Open Column ini, Raffyanda Indrajaya mengingat bagaimana lagu-lagu Tigapagi mampu merangkum memori personalnya kala jauh dari rumah, sampai korban persekusi yang dibuat jauh dari rumah masing-masing—sejarah yang dirawat dalam Roekmana’s Repertoire dan Rukiah’s Suites.
In this Open Column submission, Aris Setyawan suggests a couple of points for attention, only if the Indonesian Music Conference wishes to translate their aspirations into tangible achievements.