Sederet Film Lokal Baru yang Patut Ditonton

Ideas
16.08.18

Sederet Film Lokal Baru yang Patut Ditonton

Mulai dari horor, komedi hingga drama.

by Amelia Vindy

 

Foto: Palari Films

Meskipun belakangan ini industri perfilman Indonesia didominasi dengan film-film bergenre horror, namun beberapa judul di bawah ini hadir menawarkan tema lain untuk memberikan variasi cerita bagi para pecinta film lokal. Mulai dari horor, komedi hingga drama, berikut adalah beberapa rekomendasi film lokal yang bisa dijadikan opsi alternatif untuk disaksikan.

Buffalo Boys

Film garapan Mike Wiluan ini merupakan sebuah karya yang bisa dikatakan cukup berhasil dalam menceritakan salah satu sejarah Indonesia melalui pendekatan visual juga artistik yang menarik. Tidak hanya memberikan sajian segar untuk industri perfilman Indonesia, film ini juga ditujukan sebagai media pembelajaran khususnya bagi generasi milenial terhadap sejarah yang  terjadi di Indonesia.

Si Doel The Movie

Film ini dicanangkan sebagai seri lanjutan dari kisah Si Doel Anak Sekolahan yang sempat populer di awal tahun 2000-an. Film ini sendiri merupakan hasil garapan Rano Karno yang juga berperan sebagai pemeran utama di film tersebut. Bagi kalian yang telah mengikuti kisah Doel, Sarah (Cornelia Agatha) dan Zaenab (Maudy Koesnaedi) sejak awal, film ini bisa menjadi penawar rasa rindu kepada sinetron legendaris tersebut.

Aruna dan Lidahnya

Karya adaptasi lainnya adalah sebuah film garapan Edwin, yang kisahnya diangkat dari novel karangan Laksmi Pamuntjak dengan judul serupa. Selain menampilkan 2 sosok ikonik Dian Sastro dan Nicholas Saputra, tema yang diangkat pada narasi film ini pun cukup unik, mengingat tema kuliner tidak sering dijadikan opsi oleh sutradara lokal hari ini. Dan melihat prestasi Edwin sebelumnya lewat film “Posesif”, tentu film Aruna dan Lidahnya membuat penasaran dan layak untuk dinantikan.

Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape

Film ini merupakan sebuah karya lanjutan dari film pendek berjudul serupa, yang sempat booming di tahun 2007 hasil garapan 786 Production dan Timur Pictures. Meskipun tema yang diangkat cukup sering ditemukan, namun yang membuatnya spesial adalah penggunaan full bahasa Makassar yang sengaja dihadirkan untuk memberikan sajian alternatif, juga memperlihatkan keragaman budaya Indonesia pada industri perfilmannya. whiteboardjournal, logo