Ode Kepada Buruh Perancis dalam Jacquemus Men’s Fall 2019

Fashion
22.01.19

Ode Kepada Buruh Perancis dalam Jacquemus Men’s Fall 2019

Menyantap roti dan keju dengan koleksi Fall 2019 dari Jacquemus.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Mayra Tahir
Foto: Women’s Wear Daily

Sejumlah pria muda tiba di Palais de Tokyo dalam sebuah truk putih mengenakan pakaian terbaru oleh Simon Porte Jacquemus dari koleksi Men’s Fall 2019. Berbeda dengan presentasi koleksi busana pria musim lalu yang diadakan di pinggiran laut kota Marseille, kali ini para model mengelilingi meja makan sambil menyantap sarapan roti, keju, dan susu coklat panas.

Foto: Women’s Wear Daily

Tiba di dunia fashion dengan koleksi debutnya di Paris Fashion Week pada tahun 2012, Simon Porte Jacquemus merancang pakaian yang mewujudkan masa kecilnya di Provence. Masa kecilnya di kota kecil dekat laut melahirkan busana yang terinspirasi dari lautan Perancis Selatan. Busana pantai, pakaian berpotongan asimetris, dan baju-baju konseptual yang mudah dipakai adalah khas Jacquemus dengan sentuhan mediterranean. Berawal dari pakaian khusus untuk wanita, Jacquemus telah tumbuh dengan busana pria. Koleksi Fall 2019 adalah koleksi pria yang kedua.

Namun pada koleksi terbarunya, nuansa mediterranean yang sudah menjadi identik dengan merek Jacquemus ini pudar akibat transisi yang sedang dialami oleh merek tersebut. Dengan pertumbuhan perusahaan yang besar dan cepat, Porte Jacquemus merasa sebuah keharusan untuk kembali ke asal-usulnya di pedesaan Perancis.

Foto: Women’s Wear Daily, Vogue

Untuk Fall 2019, Porte Jacquemus merancang koleksi workwear yang terinspirasi dari pekerja-pekerja di Provence. Para petani dan montir listrik lah yang menjadi referensi untuk koleksi baju dengan kemeja katun, celana korduroi, serta jaket-jaket kerja tebal. Koleksi yang minim ini hanya diberikan segenap aksesoris berupa syal leher, kantong tas kulit, dan sepatu boot anti air.

Melalui pakaian workwear, Jacquemus mengungkapkan semangat dan kerajinan para pekerja. Busana yang ia rancang bukanlah kostum yang merupakan seni namun pakaian mudah dipakai. Masa kecil Jacquemus dikelilingi pekerja keras di desa diungkapkan oleh presentasinya berjudul “Le Meunier”, yang berarti penggiling. Dengan undangan acara berbentuk sebuah roti, Porte Jacquemus mengajak para tamu untuk melihat pakaiannya dalam aksi; sambil mengajikan croissant, jus, dan keju agar perut tamu terisi sebelum melanjutkan hari mereka.whiteboardjournal, logo