Teks: Stefano William A.
Foto: Dezeen

Sambutan paling hangat biasanya muncul lewat sajian makanan. Sebagai sebuah simbol melekat dengan kebutuhan hidup, makanan adalah aspek primal dari keberadaan manusia. Untuk itu, Lambert & Fils, studio desain asal Montreal, bekerja sama dengan studio desain DWA dari Italia, membangun sebuah kafe pop-up dalam gelaran Milan Design Week 2019. Mengambil bagian dalam eksibisi Alcova, Caffè Populaire akan menyajikan makanan sepanjang minggu. Dibuatnya tempat ini bertujuan membangkitkan interaksi mendasar antara pengunjung lewat makanan tanpa ada unsur teknologi. Sikap ini bisa dilihat secara jelas dengan tidak hadirnya layar elektronik dalam bentuk apa pun. Rancangan dari ‘instalasi’ ini terkesan industrial dan diperkuat lewat profil venue yang dahulu pernah menjadi pabrik kue.

Bagian utama dari Caffè Populaire adalah meja makan melengkung membentuk huruf U. Frederik De Wachter dari DWA menginformasikan bahwa inspirasinya datang dari sebuah lukisan meja makan abad ke-18. Mengedepankan konsep komunal, meja dengan corak permukaan unik hasil gabungan marmer dan granit itu dikelilingi bangku hijau yang melengkapi warna permukaannya. Selain itu ada pula bar berbentuk lingkaran diposisikan secara berdampingan bersama meja makan tersebut. Dibuat memiliki tekstur terrazzo, bahan baku bar ini menggunakan keramik langsung dari pegunungan Alpen. Keseluruhan ruang instalasi ini menjadi lebih indah melalui penggunaan lampu mendetail. Ditangani Lambert & Fils, di atas bar digunakan lampu yang digantung menggunakan kawat dari langit-langit. Kemudian ada beberapa lampu di atas meja makan terbungkus lembaran kaca berwarna yang tampil menawan.

Setiap bagian dari pop-up cafe ini adalah hasil usaha tepat untuk menjauhkan orang-orang dari dunia digital. Menyajikan makanan dengan penuh gaya seperti ini tentu mendapat sambutan berharga dan tempat terbaik untuk bersosialisasi. Akan menjadi sebuah kesalahan jika pengunjung memalingkan perhatian ke layar gadget saat berada dalam instalasi secantik ini.