M. Irfan Tuangkan Kisah Perjalanan Lewat Pameran NIRKIAS

Art
10.08.19

M. Irfan Tuangkan Kisah Perjalanan Lewat Pameran NIRKIAS

Menuangkan pengalaman perjalanan mengelilingi Sumatera ke dalam karya seni.

by Whiteboard Journal

 

Teks & foto: Ergian Pinandita

 Seni adalah sebuah aktivitas manusia yang merupakan wujud dari pikiran, perasaan, dan pengalaman. Begitu pula dengan NIRKIAS “Not a figure of speech”, sebuah pameran yang menampilkan hasil karya seni wujud ekspresi dari seorang perupa asal Bukittinggi, Sumatera Barat Mohammad Irfan yang dikuratori oleh Grace Samboh. Pria yang lebih dikenal sebagai pelukis beraliran realis ini menampilkan sembilan karya seni.

Dalam pameran NIRKIAS yang digelar di RUBANAH Underground Hub, Irfan menampilkan medium karya yang berbeda dari lukisan-lukisan realis dua dimensi khasnya. Kali ini ia menyajikannya karya seni ke dalam sebuah medium tiga dimensi yang menawarkan banyak sisi pandangan. Kesembilan karya dari seniman ini menggambarkan pengalaman perjalanan mengelilingi di tanah Sumatera, dari Lampung hingga Sabang dan sebaliknya selama lima bulan melalui jalur darat.  

Dari karya yang dihasilkan oleh Irfan, terdapat empat karya menarik perhatian. Pertama adalah “Terpisah Dari Hujan” yang merupakan gabungan layar TV berisi video High Definition (HD) air terjun ditampilkan di atas gundukan tanah. Di karya ini, pengunjung bisa merasakan ciri khas lukisan realisnya walau hanya menghadirkan frame sederhana. Yang kedua, “Nikmat Mana yang Kau Ingkari” yang dibagi menjadi dua yakni “Nikmat Mana yang Kau Ingkari #1” dan “Nikmat Mana yang Kau Ingkari #2”. Kedua konsepnya menampilkan rempah-rempah (kayu manis, merica, pala, cengkeh, dan biji kopi) yang diletakkan di dalam sebuah wadah kaca dengan ranting pohon di tengahnya. Dari karya ini, Irfan mencoba memberi teks untuk dimaknakan pengunjung pameran lewat ornamen karyanya. Secara tidak langsung, ia turut memberikan dokumentasi perjalanan dan kesan yang didapat saat menyusuri Sumatera.

Tak hanya itu, pada karya “Hidup Segan Tapi Tak Mau”, Irfan menggambarkan alam lewat kondisi yang terus memburuk. Terdiri dari banyak bongkahan kayu di dalam sebuah troli besi berbentuk rumah, seniman mencoba memberi gambaran alam di Sumatera lewat instalasi ini. Mengacu pada judul pameran ini, Irfan memang membebaskan interpretasi pada pengunjung yang menikmati karyanya. Baik itu melihat ironi yang kini terjadi pada Sumatera, resah akan efek samping kesejahteraan manusia terhadap alam maupun mempertanyakan kolonialisme yang memulai segalanya.

Pameran yang berlangsung dari tanggal 20 Juli hingga 10 Agustus 2019 ini mengajak penikmat untuk datang ke RUBANAH Underground Hub dan melihat serta menafsirkan sendiri makna dari karya seni tersebut.

“Nirkias”

20 Juli-10 Agustus 2019

Selasa-Sabtu (11:00-20:00)

 

RUBANAH Underground Hub

Jl. Timor No.25

Gondangdia, Jakarta Pusat

 whiteboardjournal, logo