Sejumlah Museum serta Kantor Perusahaan Besar yang Berada di Cina Tutup Sementara karena Virus Corona

Human Interest
31.01.20

Sejumlah Museum serta Kantor Perusahaan Besar yang Berada di Cina Tutup Sementara karena Virus Corona

Hal ini diharap dapat meminimalisir penyebaran virus yang telah dideklarasikan sebagai Global Health Emergency oleh WHO.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Yohana Belinda
Foto:  Pexel @zhangkaiyv

Sejak merebaknya virus corona, sejumlah kantor perusahaan di Cina dan sekitarnya tutup sementara. Dilaporkan bahwa Coronavirus ini telah memiliki 6.000 kasus dan menewaskan 132 orang. Perusahaan serta beberapa museum di Hong Kong dan Cina daratan telah ditutup untuk sementara. Pada tanggal 31 Januari, pihak WHO juga telah menyatakan virus corona sebagai Global Health Emergency dan menuturkan bahwa seluruh dunia wajib waspada terhadap penyebaran virus yang bermula di kota Wuhan, Cina ini.

Perusahaan Google adalah salah satu perusahaan yang menutup sementara kantornya di Cina. Meski situs Google tidak beroperasi di Cina, Google memiliki kantor di negara tersebut. Kantor ini berperan untuk menjaga komunikasi antara tim produksi Google dengan para suppliers untuk produk Google Home dan smartphone Pixels untuk proses manufaktur. Perusahaan elektronik Apple juga telah menutup satu toko retail-nya di Cina untuk menjaga para pekerjanya dari serangan virus corona. Apple juga menerapkan pengecekan temperatur pekerjanya secara rutin. Beberapa negara seperti Amerika Serikat juga telah memberikan larangan bagi warganya untuk bepergian ke Cina. Negara tetangga Cina sendiri telah membatasi aktivitas di daerah perbatasan untuk meminimalisir adanya penyebaran virus antar negara.

Direktur WHO, Tedros Ghebreyesus, mengatakan bahwa deklarasi keadaan darurat global tersebut dikeluarkan sebab virus ini telah mengancam kondisi kesehatan negara lain, terutama ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang kurang baik, melalui penularan penyakit lintas negara. Dilaporkan setidaknya ada 98 kasus yang telah terjadi di 18 negara, dengan jumlah kematian mencapai 213 korban jiwa di CinaKementerian Kesehatan Indonesia sendiri mengatakan kalau di Indonesia belum ada suspect (terduga) yang positif terjangkit virus ini.  

Saat ini, berbagai perusahaan besar juga telah memberikan donasi untuk Red Cross Cina. Beberapa diantaranya adalah LVMH yang memberi 2.3 juta USD dan Kering House 1 juta USD. Perusahaan raksasa Cina seperti Alibaba dan Tencent juga memberikan sejumlah donasi. Alibaba setidaknya memberikan donasi sebesar 144 juta USD dan Tencent memberi 43.35 juta USD. Dilaporkan bahwa saat ini donasi yang terkumpul untuk Cina adalah 2.9 miliar USD. whiteboardjournal, logo