Digelar Secara Virtual, Media Art Globe 2020 Mengusung Tema “Quantum Land”

Art
17.11.20

Digelar Secara Virtual, Media Art Globe 2020 Mengusung Tema “Quantum Land”

Festival new media art berbasis teknologi dan sains ini akan digelar pada 20-30 November.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Media Art Globale

Setelah sukses bekerja sama dengan Ars Electronica Austria sejak tahun 2018. Kini Media Art Globale 2020 (MAG20) yang diorganisir oleh Connected Art Platform kembali menggelar pameran seni mulai 20-30 November.

Festival new media art  yang berbasis teknologi dan sains dikuratori langsung oleh Mona Liem, selaku pendiri dari Connected Art Platform yang sudah sangat berpengalaman menjadi kurator di banyak festival seni lokal atau internasional.

Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai akhirnya menghantarkan MAG20 diadakan secara virtual dengan simulasi ruangan 360°. Festival kali ini juga menampilkan dua puluh satu seniman lokal dan internasional; Jerman, Amerika Serikat, Belgia, dan Yunani. Selain itu juga ada enam belas artist dengan berbagai macam latar belakang seperti musisi, studio motion, lab kreatif, coding artist, aktivis schizophrenia, arsitek, sound engineer, mural artists, dan yang lainnya.

Tema “Quantum Land” ini sebetulnya adalah ide atau siasat dari Mona dan teman-teman seniman lain untuk mencari cara agar bisa menciptakan sebuah harmonisasi dan keselarasan, sehingga untuk kedepannya seni bukan hanya menjadi hal untuk dipertunjukkan dalam sebuah galeri dan membiarkan pengunjungnya berusaha menginterpretasikan karya itu sendiri. Mona berharap bisa membuat seni untuk keberlangsungan kota dan dunia kedepannya, bagaimana seni bisa menjadi solusi untuk kebutuhan industri lain, termasuk perihal marketnya sekalipun.

MAG20 nantinya akan dibagi menjadi lima bagian atau 5 realms, di mana kita bisa melihat ragam ‘dunia’ dari tema yang berbeda-beda dari  tiap perspektif senimannya masing-masing. Realms Genesis, adalah bagian yang mempersembahkan karya visual dan teknologi yang mengusung isu bagaimana kejadian di masa lalu dan masa depan itu terhamonisasikan. Bagian ini dibesut oleh Motionbeast, Edwin Pradipta, Ady Setyawan, dan Kei Kusuma.

Monica Hapsari, Paul Bai, Dwi Putro, dan Notanlab adalah empat nama yang akan membawa para pengunjung untuk berkontemplasi, berefleksi, berinteraksi pada pikiran terdalam dari manusia dengan objek atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari. “Nanti saya coba menggunakan tujuh buah frekuensi dalam hertz di komposisi sound-ku.” 

Masih ada tiga realms lagi di MAG20 yang menarik untuk kalian kunjungi. Meski pameran ini berlangsung secara visual, namun pihak MAG20 tidak hanya memajang karya-karya tersebut, sebisa mungkin Mona dan timnya membuat konsep di mana audiens bisa berinteraksi dan bereksperimen dengan karya-karyanya. Contohnya WSTG, mereka membuat sebuah seni dari coding yang nantinya membutuhkan beberapa pengunjung untuk berperan sebagai ‘pemain musik’ layaknya sedang dalam sebuah orkestra dengan audio multi-users yang terorganisasi secara virtual. Monica Hapsari sendiri menawarkan para pengunjungnya bereksperimen dengan frekuensi hertz yang sudah ia siapkan sebelumnya dan dipercaya bisa mengaktifkan tujuh pusat cakra di tubuh manusia.

Rubi Roesli menjelaskan bahwa lambat laun, apalagi setelah peradaban manusia hendak  memasuki Revolusi Industri 4.0, internet, digital, dan virtual adalah sebuah kata yang akhirnya banyak digunakan dan jadi solusi di berbagai bidang industri, Begitupun seni dan pameran. Terjadinya pandemi hanyalah sebuah batu loncatan untuk mencapai titik tersebut. MAG20 adalah sebuah siasat, cara kita untuk menyambut dan beradaptasi dengan  itu.“Kita harus belajar menjadikan hal virtual ini sebagai sebuah bagian, tidak hanya seni. “Quantum Land” ini sanga menarik”, kata Monic.

Namun menurut Mona ada sebuah kekurangan dari pameran yang dilakukan secara virtual ini, di mana sang seniman atau guide tidak bisa berkomunikasi atau mencoba membantu audiens untuk menceritakan mengenai karya yang dipajang.

MAG20 juga mengadakan talkshow dan workshop menarik di Realm Master dengan berbagai pakar dalam bidang seni, teknologi, dan neuroscience. Kalian bisa mengunjungi festival seni berbasis teknologi dan sains ini secara gratis di halaman mereka. Bagi tiga puluh orang pertama yang mendaftarkan dirinya untuk mengikuti talkshow dan workshop, akan ada sebuah bingkisan merchandise khusus dari MAG20. Daftarkan segera diri kalian di web mereka sekarang juga!whiteboardjournal, logo