Machismo dan Kenetralan Gender

10.09.17

Machismo dan Kenetralan Gender

by Febrina Anindita

 

Teks: Fransisca Bianca
Foto: Dazed Digital

Kemampuannya mengkombinasikan seks dan gaya hidup, pendokumentasian, pornografi dan seni di antara aspek-aspek lainnya, telah menjadikannya sebagai sorotan dunia melalui monografi pertamanya bertajuk Lost Boys pada tahun 2006 lalu. Kini, Slava Mogutin bertekad mengembalikan dan memperbesar sorotan tersebut melalui kompilasi dari karya-karya fotografinya selama tahun 2000 hingga 2015 yang berjumlah 240 buah, Bros & Brosephine, yang akan rilis pada Agustus lalu.

Isu yang disuarakan melalui Bros & Brosephine tidak akan jauh-jauh dari zona nyaman Mogutin selama ini – yang memang terdiri dari hal-hal yang mungkin membuat beberapa pihak kurang nyaman mencernanya – karena seniman kontroversial asal Rusia ini akan kembali bermain dengan terjemahannya atas segala fenomena dalam masyarakat yang sifatnya dinamis, dan atas kemampuan seni mewadahi kreativitas yang bisa dihasilkan dari pemberontakan akibat dinamika tersebut.

Pemberontakan yang dimaksud mungkin adalah terhadap konvensionalitas, mengingat Bros & Brosephine memang akan berisi perpaduan unsur masukulinitas akut yang dipertemukan dengan unsur kenetralan serta sifat ‘mengalir’ dari gender. Sekilas kontradiksi ini mungkin hanya akan menimbulkan kebingungan, namun di sanalah kemampuan Mogutin menangkap kealamian yang sesungguhnya ada di masyarakat tersebut dan membingkainya menjadi santapan menarik dalam Bros & Brosephine akan diuji.

“Saya selalu merasa tertarik akan bahasa tubuh dan unsur maskulinitas, yang seringkali bersinggungan dengan homoerotika dan narsisisme,” ujar Mogutin. Karena itu, mungkin ‘membaca’ bahasa ini menjadi tidak mudah. Namun, bukankah justru esensi dari keberadaan dan renungan kita atas seni visual? Untuk membicarakan hal-hal yang sulit atau bahkan tidak nyaman untuk dibicarakan dengan konformitas biasa?whiteboardjournal, logo