Haiku from Zero

25.09.17

Haiku from Zero

by Febrina Anindita

 

Teks: Bintang Adinugroho
Foto: Genius

Cut Copy adalah unit elektronik yang bisa dibilang jawara dalam keahliannya. Setiap lagu mereka terdengar dibuat dengan penuh perhatian dan hati-hati. Setiap bagian instrumen analog maupun MIDI terdengar bersih dan komposisinya juga sempurna, tidak kurang dan tidak kelebihan. Setelah merilis album “Free Your Mind” pada tahun 2013 silam dengan sukses, unit asal Australia ini menjanjikan sebuah album pengikut yang mulai mereka garap dari tahun 2015. Para penggemarnya menunggu, dan setelah dua tahun akhirnya mereka merilisnya pertama kali lewat situs NPR.

Berjudul “Haiku From Zero,” Cut Copy mengubah arah mereka dari new wave/punk sensasi klub ala New Order pada “Free Your Mind,” menjadi musik yang lebih tropikal dan eksperimental, serta lebih mengutamakan instrumen analog yang funky dibanding kekuatan musik MIDI. Lagu pembuka “Standing in The Middle of The Road” mengayunkan pendengarnya dengan perkusi yang sangat bersih. Bahkan bisa dibilang beat perkusi yang mulus mendominasi bagian awal album ini, seperti dalam lagu “Counting Down”, “Black Rainbows”, dan “Airborne.”

Cut Copy sepertinya lebih mengeksplor musik band di album ini dibandingkan dengan album sebelumnya. Seperti pada “Stars Last Me A Lifetime” dan “Memories We Share”, dimana mereka terdengar kembali mengambil New Order sebagai inspirasi utama mereka, walaupun mungkin lebih terinpirasi dengan lagu-lagu seperti “Regret” dan “Temptation” dibanding “Bizzare Love Triangle” dan “Blue Monday”. Lalu ada “Living Upside Down” dan “No Fixed Destination” yang lebih membawa nuansa psychadelic rock ala teman selabel mereka, Tame Impala.

Secara kesimpulan, “Haiku From Zero” memberikan musik elektronik eksperimental yang bisa dinikmati siapapun. Ambisius, tetapi tidak terlalu kompleks. Untuk penggemar setia Cut Copy, mungkin sulit untuk bisa menerima arah baru ini karena berbeda dengan “Free Your Mind”. Tetapi album ini tetap bisa berdiri dengan sendiri tanpa dorongan dari album-album sebelum mereka yang mungkin lebih sukses.whiteboardjournal, logo