Solidaritas Terhadap Palestina, IKAPI Membatalkan Keikutsertaan pada Frankfurt Book Fair 2023

Human Interest
17.10.23

Solidaritas Terhadap Palestina, IKAPI Membatalkan Keikutsertaan pada Frankfurt Book Fair 2023

Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI) menyatakan bahwa mereka membatalkan keikutsertaannya dalam ajang Frankfurt Book Fair 2023.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ibadikal Mukhlisina
Foto: KJRI FrankFurt

Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI) memberikan sebuah pernyataan bahwa mereka membatalkan keikutsertaan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2023 yang diselenggarakan pada tanggal 18–22 Oktober 2023. Pernyataan tersebut langsung disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Penerbitan Indonesia (IKAPI), Arys Hilman.

Pembatalan tersebut dilatarbelakangi karena Juergen Boos, selaku direktur Frankfurt Book Fair, secara resmi menyatakan dukungannya kepada Israel. Hal tersebut ia sampaikan melalui media sosial dan situs resmi web-nya, FBF dalam postingannya mengatakan mengutuk tindakan teror barbar yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel dan akan memberikan ruang lebih bagi para penulis Israel untuk bisa bersuara lebih pada ajang Frankfurt Book Fair (FBF) 2023 tersebut.

“Kami akan mengadakan diskusi panel mengenai serangan pada Israel bersama Meron Mendel, perwakilan komunitas Yahudi di Jerman. Selain itu juga akan ada diskusi bersama Lizzie Doron, penulis yang tinggal di Tel Aviv dan Berlin, mengenai kondisi terkini yang terjadi di Israel dalam gala resmi yang direncanakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023.”

Selain memberikan ruang lebih bagi para penulis Israel, Juergen Boos selaku direktur FBF akan bekerja sama dengan PEN Berlin dan akan menyelenggarakan acara bertajuk “Out of Concern for Israel” yang berlokasi di Frankfurt Pavilion. Juergen juga akan menambahkan acara-acara tambahan sebelum FBF sebagai bentuk dukungan kepada Israel serta dengan secara sepihak membatalkan untuk memberikan penghargaan LiBeraturpreis yang sebelumnya akan diberikan kepada pengarang Palestina, Adania Shibli.

Hal tersebut menjadi kekecewaan dan kemarahan dari para penulis, aktivis, dan pembukuan dunia sehingga mereka membatalkan keikutsertaan dalam ajang FBF tersebut. Sharjah Book Authority dan Arab Publishers Association secara resmi telah menarik partisipasinya pada FBF 2023. Begitu juga dengan Qatar dan Mesir. Mereka menganggap perlakuan dan pernyataan FBF sangat tidak adil karena keberpihakannya mendukung Israel yang selama ini telah menduduki tanah dan menindas rakyat Palestina.

Arys Hilman juga menjelaskan bahwa IKAPI sudah mendirikan stand dengan nama Indonesia, namun ditiadakan menyusul pernyataan yang disampaikan oleh direktur FBF Juergen Boos. “Tidak akan ada atribut negara maupun bendera Indonesia/IKAPI sama sekali pada stan yang sudah terlanjur dibangun,” kata Ketua Umum Ikapi periode 2020–2025 ini.”

“Jika pun nanti ada beberapa penerbit yang tetap berangkat ke sana, tidak akan ikut ke dalam kegiatan. Hanya janji temu dengan mitra dan literary agency lainnya. Saya sendiri membatalkan dan IKAPI secara organisasi tidak akan ikut dalam FBF,” tegasnya.

Sejalan dengan IKAPI, Kemendikbudristek melalui Pusat Perbukuan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Supriyatno, juga menyatakan pembatalan keikutsertaan Indonesia pada FBF 2023.

“Dengan situasi geopolitik saat ini, kami tidak akan menghadiri atau membuka stand Indonesia di FBF, tidak akan berada di sana dalam kapasitas sebagai pemerintah yang ikut serta dalam ajang FBF,” ungkapnya ketika diwawancarai oleh detikcom pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Sebelumnya, Pusat Perbukuan (Pusbuk) bersama IKAPI menggelar jumpa pers dan mengumumkan mengenai partisipasi Indonesia di FBF 2023. Pusbuk dan IKAPI akan hadir di FBF membawa tema “Buku Bermutu untuk Literasi Indonesia”. Stand Indonesia di Frankfurt tempat IKAPI turut berpartisipasi hendak menunjukkan upaya-upaya pengembangan ekosistem perbukuan yang berfokus pada peningkatan kualitas para pelakunya (penulis, editor, penerjemah, penyadur, desainer, ilustrator, penerbit, pengembang buku elektronik, percetakan, dan toko buku).whiteboardjournal, logo