GukGukGuk!!! Vol.5 “Ngawang Sampai Tuntas”

17.03.16

GukGukGuk!!! Vol.5 “Ngawang Sampai Tuntas”

by Ken Jenie

 

Mengawang Sampai Tuntas Bersama ELEMENTAL GAZE dan GIZPEL di GukGukGuk!!! Vol.5

Mengambil tempat di Borneo Beerhouse Kemang Jakarta, pada tanggal 24 Februari 2016 para penikmat musik dapat “ngawang sampai tuntas” di pentas GUKGUKGUK!!! VOL. 5 bersama unit shoegaze Bandung kawakan, Elemental Gaze, yang ditemani oleh band dream pop Jakarta, Gizpel. Pada acara ini juga video dari kedua band juga akan ditampilkan.

Elemental Gaze (https://soundcloud.com/elementalgaze) dibentuk pada tahun 2004 oleh Fuad Abdulgani dan Muhammad Myrdal. Pengaruh musik dream pop/shoegaze yang berkembang pada dekade 80-an dan 90-an tercermin dari nama band, yang diambil oleh Fuad dari judul album solo Robin Guthrie, gitaris Cocteau Twins asal Britania Raya. Setelah merilis sendiri mini album ‘We Cannot Create Ourselves For Someone We Love’ di tahun 2006, formasi Elemental Gaze berubah dengan keluarnya Myrdal dan masuknya Luthfi Kurniadi sebagai gitaris dan Bilfian Sugiono sebagai programmer, sehingga nuansa musik Elemental Gaze lebih berwarna dengan elemen electronica.

Dengan formasi trio, Elemental Gaze sempat menyicip panggung dan prestasi di skena musik independen internasional. Elemental Gaze sempat menjadi pembuka konser grup post-rock asal Jepang, Mono, di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2008. Sebulan kemudian Elemental Gaze juga berpartisipasi di Baybeats Festival, Singapura. Di tahun yang sama, album penuh pertama Elemental Gaze, ‘Let Me Erase You’, dirilis oleh Xtal Records asal Jepang. Tahun berikutnya Elemental Gaze masuk dalam daftar nominasi The Best Electronica Awards and The Best Instrumental pada AVIMA (Asia Pasific VOICE Independent Music Awards).

Setelah beberapa pengalaman di atas, Elemental Gaze vakum dalam waktu cukup lama sehingga eksistensinya tidak jelas. Elemental Gaze sempat reuni kecil ketika tampil di Esplanade Singapura pada tahun 2010. Hingga pada tahun 2013, sebuah penawaran dari Sorge Records untuk perilisan album kedua berhasil membuat trio Fuad, Luthfi, dan Bilfian untuk kembali berkomitmen menjalankan Elemental Gaze. Sejak tahun 2014, Elemental Gaze ditambah dengan dua additional player, Adytio Nugroho (bass) dan Amazia Yedija Pangasa Sabu (drum) sehingga sound mereka lebih analog.

Pada pertengahan 2015, album kedua Elemental Gaze yang berisi materi baru dan materi lama yang dimatangkan, ‘Elemental’, dirilis Sorge Records. Dalam album ini Elemental Gaze memperkaya palet musik mereka dengan instrument piano sampai ke perkusi Bali. Elemental Gaze pun berkolaborasi dengan beragam musisi lintas aliran, seperti komposer asal Jogjakarta Gardika Gigih dan cellist band folk Nadafiksi.

Meski terus bereksplorasi, warna musik awal Elemental Gaze tetap bertahan. “Konsep kreatif album Elemental adalah saripati dari pengalaman hidup para personel Elemental Gaze, yang dituangkan dalam bentuk musik,” ujar Fuad. Menyimak album baru Elemental Gaze, media nasional The Jakarta Post terkesan terhadap lagu ‘Ngaben’, dan berpesan agar Elemental Gaze tidak timbul tenggelam lagi di masa depan. Mengutip The Jakarta Post, “Elemental Gaze comprises pretty dedicated musicians.”

Sementara itu berbagi panggung dengan Elemental Gaze pada GUKGUKGUK!!! VOL. 5, Gizpel, merupakan band dream pop asal Jakarta yang terbentuk pada 2012. Serupa dengan Elemental Gaze, Gizpel (https://soundcloud.com/gizpel) merupakan trio yang terdiri dari Fadillah Ananto (vokal & bass), Dimas A. Wibisono (gitar), dan Dika Raka Prayuga (drum machine & synthesizer). Meski sama-sama terinspirasi music rock dan pop independen dekade 80-an dan 90-an, pendekatan musik Gizpel lebih mendekati aliran post-punk yang dimodifikasi dengan efek reverb yang tebal pada gitar. Pada medio Agustus 2015 Gizpel menelurkan mini album ‘Short Distance’ yang dirilis Kolibri Rekords ( http://kolibrirekords.com/ ).

Walaupun usia para personilnya lebih belia ketimbang Elemental Gaze, perkembangan Gizpel patut terus ditunggu. Mereka merengkuh kekuatan efek reverb yang menciptakan suasana atmosferik setelah menyadari betapa sound itu mencerminkan ‘kemudaan’ usia para personilnya. “Tampaknya tidak banyak band yang memanfaatkan sound semacam kami di Jakarta, dan kami ingin memperkenalkan sound kami ke skena pop dan rock di sini,” ujar Fadillah pada The Jakarta Post. Sejak merilis ‘Short Distance’, Gizpel aktif tur di kota-kota Pulau Jawa bersama band anggota Kolibri Rekords lainnya seperti Bedchamber, ATSEA, dan Kaveh Kanes.

Penampilan Elemental Gaze dan Gizpel pada GUKGUKGUK!!! VOL. 5 harus disimak, karena kedua band menghadirkan interpretasi yang berbeda dari fenomena musik era 80-an dan 90-an. Terlebih pelaksanaan GUKGUKGUK!!! VOL. 5 jatuh di hari Rabu, waktu yang cocok untuk merenungkan kembali makna rutinitas kehidupan sehari-hari dengan sound ‘ngawang’.

GUKGUKGUK!!! dikelola secara kolektif oleh Sinema Pinggiran dan Sorge Records, bekerjasama dengan Borneo Beerhouse. Dalam Vol.5 ini, mereka mengajak Kolibri Rekords. Dalam empat kali penyelenggaraan, GukGukGuk!!! sudah menghadirkan Borock n Roll, Marjinal, Pijar, dan Raksasa.

Video Teaser GukGukGuk Vol.5 https://www.youtube.com/watch?v=mZzz9opHr9M

Rabu, 17 Februari 2016, Pukul 20.00 – drop,
Borneo beerhouse
Jl. Kemang Selatan VIII no 55, Ruko Belle Point unit i
Jak-Sel 12730, http://goo.gl/maps/PK43w
HTM: Rp 25K (Gratis 1 gelas Softdrink/bir)

Sinema Pinggiran
FB: https://www.facebook.com/SINEMA-PINGGIRAN-120442608022744/?fref=ts
Youtube: https://www.youtube.com/user/akhiyaranzika
Twitter : @SinePing
Intagram : @sinemapinggiran

Sorge Records
Twitter : @sorgerecords
Instagram : @sorgerecords

Kolibri Rekords
Situs: http://kolibrirekords.com/whiteboardjournal, logo