Di era di mana smartphone menjadi hal yang semakin tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, kita kini memiliki berbagai macam alat teknologi di dalam satu device. Salah satu fungsi yang berguna dan sering digunakan di kehidupan kita sehari-hari adalah fitur kamera. Dengan kamera di smartphone yang kapabilitasnya semakin tinggi, serta software editing yg termasuk di dalamnya, smartphone telah bertransformasi menjadi pocket-camera yang esensial untuk kehidupan kita sehari-hari.
Salah satu smartphone di pasar Indonesia yang memiliki berbagai fitur fotografi yang terdepan diantara para pesaingnya adalah Huawei P8. Berbasis sistem Android, smartphone ini dilengkapi dengan “The world’s first four-color RGBW sensor” yang sebelumnya hanya bisa ditemukan di kamera DSLR, sebuah fitur yang membantu smartphone ini mengambil foto-foto yang indah di situasi low-light.
Smartphone P8 oleh Huawei.
Kami segera mengagumi estetika desain produknya ketika kami menggenggam Huawei P8. Bentuknya yang mengadaptasi bentuk angular, ketipisan dan strukturnya yang terdiri dari besi sangat menarik. Salah satu fitur yang langsung ingin kami coba adalah kemampuan kameranya. Di siang hari pada suasana indoor maupun outdoor, Huawei P8 membuat kami kagum dengan kekayaan warna dan ketajaman foto-fotonya yang lebih dari cukup untuk aktivitas fotografi amatir maupun semi-pro. Tapi, satu fitur yang sebenarnya kami benar-benar ingin jajal adalah kapabilitas lensa f/2 di suasana low light yang melengkapi sensor kamera 13 megapixelnya.
Ada beberapa fungsi menarik yang terdapat pada kamera, terdiri dari 5 fitur – 2 fitur video yaitu Video dan Time-Lapse, dan 3 fitur foto yaitu Foto, Pecantik, dan Lukisan Cahaya. Fitur Lukisan Cahaya mencuri perhatian kami, setelah mengutak-atik kameranya, ternyata fitur ini sangat menyenangkan dan juga membuka jalan untuk berkreasi di malam hari.
Dengan misi untuk membuat sebuah karya yang menarik dengan fitur Lukisan Cahaya, kami mengajak teman kami NSANE5, seorang grafiti artist dari Jakarta untuk berkarya menggunakan Huawei P8. Karya NSANE5 telah menghiasi berbagai tembok jalanan dan dinding galeri lokal maupun internasional. Dengan segala raihannya, NSANE adalah seniman yang tepat untuk menghiasi langit Jakarta dengan cahaya.
Tanda tangan NSANE5 menggunakan cahaya dari sebuah senter.
Dengan berbekal Huawei P8, tripod, senter dan laser-pointer, NSANE5 mulai berlatih dan bereksperimen. Menurutnya melukis dengan cahaya itu butuh waktu untuk membiasakan diri menggambar di ruang koasong dan juga menyesuaikan proporsi ilustrasi. Dalam waktu kurang lebih sedikit dari 30 menit NSANE5 sudah terlihat yakin dan siap dengan beberapa ide. Salah satu keistimewaan fitur Lukisan Cahaya adalah kemampuannya untuk memberi sebuah preview di layarnya, jadi saat NSANE5 menggerakkan senternya, kami bisa melihat tarikan garis cahaya di layarnya – lukisannya menjadi hidup secara langsung di depan mata.
Di beberapa gambar awal, kami tidak menyiapkan tripodnya dengan benar, dan ada kekhawatiran bahwa tangan getaran dari tangan kami akan membuat fotonya blur. Ternyata hasil gambarnya sangat baik berkat fitur “Optical Image Stabilization” dari kamera Huawei P8, yang menghitung goyangan dan mengkompensasinya menjadi foto yang hidup dan relatif tajam.
Melukis dengan cahaya di ruangan yang relatif terang.
Dalam petualangan ini, kami menemukan bahwa di situasi yang relatif terang untuk low-light, fitur Lukisan Cahaya masih bisa menghasilkan gambar dengan exposure yang baik. Kameranya mampu menggabungkan gambar lingkungannya dan tambahan garis yang dibuat dengan cahaya dengan mulus, menghasilkan sebuah komposisi yang seimbang. Dalam salah satu sesi kami, NSANE5 tertarik untuk lebih berekplorasi lagi dalam lukisan cahaya ini dengan membuat komposisi di mana berbagai macam karakter karyanya berkumpul di jalanan.
Sesi ini adalah salah satu yang memerlukan waktu paling lama pada malam ini. Dengan lokasi gambar yang cukup gelap, kami sempat khawatir akan resiko gambar over-exposed karena shutter kamera yang terbuka dalam tempo yang cukup lama. Namun, Huawei P8 mengejutkan kita sekali lagi – meskipun kita memerlukan lebih dari 5 menit untuk membuat foto ini, gambarnya tidak over-exposed. Yang lebih mengejutkan lagi, dalam proses pengerjaan karya, NSANE5 sempat bolak-balik dari lokasi ke kamera berulang kali untuk melihat progresnya dan membuat keputusan di mana karakter berikutnya akan berdiri, dan hal tersebut sama sekali tak berdampak pada kualitas gambar. Kami salut kepada programer-programer di balik fitur Huawei P8 ini – smartphone ini bisa mengenali saat NSANE5 tidak melukis dan mencegah fotonya menyerap terlalu banyak cahaya. Saking canggihnya program ini, pada saat kami sempat berbincang dengan NSANE5 mengenai apa yang perlu ditambahkan ke dalam suatu gambar lebih dari 2 menit, kamera tetap mampu merekam gambar seperlunya sebelum seniman grafiti ini kembali menambah goresan cahayanya.
Hasil sesi gambar bersama NSANE5 yang membutuhkan waktu terbanyak.
Dengan berbagai fitur-fitur yang mutakhir dan interface yang sangat user-friendly, NSANE5 melukis dengan cahaya sepanjang malam. Dari stick-figure yang berinteraksi dengan berbagai obyek, melukis manusia, membuat grafiti cahaya di tembok, tulisan, sampai menggambar sayap malaikat di punggung seorang teman, dan banyak lagi hal yang kami ingin lakukan terwujud dengan fitur Lukisan Cahaya dari Huawei P8.
Kami menyelesaikan sesi gambar dengan melihat karya-karya hasil malam ini melalui layar komputer, dan kami kagum dengan gambar resolusi tinggi yang dihasilkan. Ini adalah pertama kali NSANE5 melukis dengan cahaya dan dengan segala fiturnya, Huawei P8 memudahkan NSANE5 untuk menghasilkan karya-karya yang cukup mengesankan – bayangkan bagaimana bagus karyanya jika kita terus bereksperimen dengan smartphone ini.
Untuk mengetahui lebih banyak hal mengenai Huawei P8, dan berbagai macam fitur-fitur smartphonenya yang lain, ikuti halaman Facebook dan Instagram mereka. Smartphone ini adalah gadget berkapabilitas tinggi, mudah di pakai, muat di telapak tangan, segala hal yang diperlukan untuk terus berkreasi di suasana seperti apapun.
–
