Portofolio: Blackhand Design

18.09.17

Portofolio: Blackhand Design

Menempatkan Desain di Tengah Masyarakat

by Febrina Anindita

 

Bagaimana awal mula dibentuknya Blackhand Design?

Blackhand terbentuk di tahun 2012 di saat kami berdua; Kevin dan Engelin memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi kami di Singapura. Pada saat itu kami memiliki mimpi yang sama yaitu membuat studio desain sendiri yang dapat menginspirasi banyak orang, locally & internationally.

Apa karakter yang ingin dimunculkan lewat karya Blackhand Design?

Sebenarnya, sampai hari ini karya kami tidak dibatasi dengan karakter yang identik. Menurut kami, setiap project mempunyai ‘story-based’ yang berbeda-beda. Sehingga karakter yang kami tonjolkan di setiap karya kami tidak selalu sama.

Apakah ada karya yang bisa menjadi representasi karakter Blackhand Design, baik secara idealisme maupun komersil?

Setiap hasil karya yang kami hasilkan adalah representasi dari Blackhand. Meskipun tidak dipungkiri sulit untuk kami mempertahankan sebuah idealisme dengan klien. Banyak sekali argumen selama proses pengerjaan tetapi di sinilah peran kami sebagai desainer yang dituntut untuk selalu cerdas merealisasikan visi misi klien dengan design taste yang baik.

Bagaimana approach dan proses Blackhand Design terhadap pengerjaan setiap proyek?

Hal yang terpenting adalah mengetahui apa yang diinginkan klien. Apa visi dan misi mereka terhadap project tersebut. Setelah itu kami melakukan research dan brainstorm untuk menentukan ke mana arah konsep dari project tersebut. Sebagai desainer penting juga untuk kami bisa mengeksekusi masing-masing brief dengan solusi yang tepat.

Bagaimana Blackhand Design memposisikan idealisme dalam proyek-proyek yang dikerjakan?

Idealisme menurut kami sangat penting untuk setiap desainer, tetapi dengan berjalannya waktu kami merasakan sendiri idealisme itu tidak bisa selalu dipaksakan ke dalam setiap project. Dan apapun yang dipaksakan akan terlihat jelas di hasil akhirnya. Di situlah tantangan kami sebagai desainer yang harus bisa menyeimbangkan idealismenya kami dengan kondisi project tersebut. Apakah masih bisa kami perjuangkan all the way atau kami harus mengalah sedikit tetapi tidak menghilangkannya sama sekali.

Bagaimana tata manajerial Blackhand Design dalam mengelola tiap personil desainer grafis?

Tim kami terdiri dari creative team dan finance. Di dalam creative team ini kami selalu menyertakan seluruh desainer pada saat discussion atau brainstorm. Kami rasa di tahap ini dibutuhkan banyak ide dan pandangan dari beberapa orang supaya konsep yang kami hasilkan tidak biased (one sided view). Tetapi untuk proses pengerjaan per project-nya akan dikerjakan oleh satu desainer saja agar tetap fokus dan konsisten.

Bagaimana Blackhand Design memposisikan esensi karya desain grafis dalam masyarakat?

Desain grafis tidak akan pernah terpisahkan dari masyarakat. Ke manapun kita pergi, desain grafis akan selalu ada dan secara tidak sadar telah mempengaruhi masyarakat, khususnya di sektor bisnis. Ketika desain yang kami hasilkan menjadi salah satu faktor kesuksesan bisnis klien kami, ada suatu kepuasan tersendiri yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata.

Bagaimana pengalaman Blackhand Design dalam menjadi bagian dari industri desain grafis di Indonesia?

Pastinya banyak suka dan duka yang sudah kami lalui selama berada di industri ini. Kami anggap semua pengalaman ini sebagai proses pembelajaran dan pembentukan kami sebagai desainer. Kami masih terus berjuang dalam karya agar suatu hari Indonesia bisa lebih menghargai desain grafis secara luas dan kami lihat Indonesia sedang bergerak ke arah itu.

_

Blackhand Design

Astana Anyar 176/22 A
Bandung 40242, Indonesia

info.blackhand@gmail.comwhiteboardjournal, logo

Tags