Teks: Yusril Mukav
Foto: Kohesi Initiatives

Pada hari Jumat, 22 April mendatang Kohesi Initiatives akan menggelar pameran di Tirtodipuran Link, Yogyakarta. Pameran yang diusung dengan menampilkan 30 karya dari 25 seniman ini akan menampilan karya perwujudan koneksi kolektif antar manusia dengan lingkungan, alam semesta, dan juga sejarah peradabannya.

(Enka Komariah, Pencuri Arca 2, 2022)

Pameran mereka kali ini akan menggabungkan beberapa karya yang muncul dari berbagai generasi dan bermacam latar belakang. Dengan menampilkan berbagai karya yang muncul dari beragam latar belakang, pameran tersebut akan membentuk sebuah gambaran dimana manusia dapat memahami sesuatu dari kedekatannya akan sesuatu yang lain, yang membantu mereka memahami arti dari dunia itu sendiri.

Seperti halnya karya-karya Citra Sasmita yang muncul dari pemahaman mengenai cerita rakyat yang lekat dengan unsur patriarki, ia menciptakan “Ghost in Paradise” yang dalam sejarah hikayat rakyat Bali yaitu Kakawin lebih banyak ditulis dengan perspektif laki-laki. Namun, dalam versi ini ia mencoba melukiskan hikayat yang bersinggungan dengan perang, seksualitas, dan ritus peralihan dengan perspektif perempuan.

(Citra Sasmita, Ghost of Paradise, 2022)

Selain itu karya-karya Dian Suci Rahmawati membuat karya dengan pendekatan yang berbeda. Dian memamerkan lukisan kursi kosong dengan cat yang dominan dengan warna merah berjudul “Who is South, North, and Lord, Hidden Terms of Compliance” dan “Be Mad The Pain Deepens Us”. Lewat karyanya, ia ingin menceritakan bagaimana abainya penguasa atau elit yang seharusnya menangani kasus pandemi Covid-19.

Dengan bermacam bentuk perspektif ini, Kohesi Initiatives ingin memperlihatkan bagaimana semua karya tersebut dapat menghimpun emosi dan intensi yang seniman dapatkan ketika mereka membentuk sebuah hubungan pribadi dengan lingkungannya.

–

On Connectivity
23 April – 12 Juni 2022
Tirtodipuran Link, Yogyakarta

Tags: Kohesi Initiative, Art Exhibition, Tirtodipuran Link, Art.