“FAKTOR X”, Pergelaran Kesepuluh ICAD 2019

Art
27.10.19

“FAKTOR X”, Pergelaran Kesepuluh ICAD 2019

Sebuah pameran yang menyajikan visual mind-mapping karya 10 ‘maestro’ terbaik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Novila Nuramalia
Foto
: Ardi Widja & Novila Nuramalia

Menandai 10 tahun perjalanan dalam berkarya dan berkreasi, Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) tahun ini kembali menggelar pameran dengan tema “Faktor X”. Bertempat di Grandkemang Hotel Jakarta, pameran yang digagas oleh Yayasan Design+Art Indonesia dan didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) juga Artura Insanindo ini, menyajikan berbagai kegiatan pendukung dalam bentuk konvensi serta pertunjukan seni kolaborasi desain, seni, teknologi, entertainment serta industri perhotelan yang juga mengangkat kearifan lokal Indonesia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pameran “Faktor X” Pada ICAD 2019 menyajikan karya-karya visual mind mapping 10 orang ‘maestro’ dari berbagai bidang dan dibagi dalam dua zona. Dalam zona In Focus, terdapat Agus Suwage, Dolorosa Sinaga, F.X. Harsono, Hadiprana, Nirwan Dewanto, dan Rinaldy A. Yunardi. Sementara pada zona Next Gen, terdapat Danny Wicaksono, Denny Priyatna, Mulyana, dan Yaya Sung yang mana adalah sederet desainer muda yang dianggap berkontribusi penuh terhadap perkembangan desain dan seni kontemporer di Indonesia. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya pada tahun ini ICAD mengadakan Open Submission. Dari banyak konsep yang didaftarkan, terdapat 8 pelaku kreatif yang terpilih untuk berkarya di ICAD 2019. “Faktor X” juga menghadirkan sejumlah karya Special Appearance, salah satunya karya dari Angela Ciobanu, desainer perhiasan asal Romania.

Seperti penyelenggaraan ICAD yang terdahulu, pada tahun ini pun ICAD diisi dengan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendekatkan seni kepada publik. Akan ada tiga konvensi tentang desain, seni, dan film, yang menampilkan pembicara antara lain Giorgio Borruso (Arsitek Italia), Ella Ritchie (Intoart), dan Kimberly James (HBO Asia). Konvensi ICAD ini sendiri ditujukan untuk berbagi wawasan dan inspirasi, karena itu dilangsungkan tanpa dipungut biaya.

Memasuki Grandkemang Hotel, pengunjung disambut dengan karya visual mind mapping dari para ‘maestro’ yang tersebar pada dinding juga di dalam sebuah meja kaca yang terletak di tengah ruangan. Lalu di sudut lain terdapat 7 patung perempuan saling berpegangan tangan dan membuka mulut – seraya bersuara terhadap apa yang terjadi di depan mereka yang adalah karya dari Dolorosa Sinaga. Diberi nama “Solidaritas”, karya tersebut merupakan bentuk keberpihakan Dolorosa terhadap subjek perempuan. Berjumlah 7 bukan suatu kebetulan, bilangan ini dipercaya memiliki sebuah metafora yang kaya akan makna seperti makna dogmatis, ritual, dan krusial. Bentuk patung kurus dan panjang, menggambarkan bahwa meskipun mereka ringkih tetapi mereka sanggup menciptakan dinding perlawanan terhadap ketidakadilan yang menimpa mereka. Dolorosa seakan mengajak pengunjung untuk turut merasakan perlawanan terhadap ketidakadilan dari kekuatan perempuan. Selain itu, masih banyak karya-karya hebat lain yang tersebar di penjuru ruangan Grandkemang Hotel.

Jika dilihat dari keseluruhan karya, penempatan tema-tema karya dirasa kurang begitu terarah, juga terdapat beberapa karya yang tidak bisa menyalurkan pesan dengan maksimal, yang mana pengunjung harus membaca infografik terlebih dahulu agar bisa memahami konsep dari karya yang dipajang tersebut. Namun ada juga beberapa karya yang dengan jelas menampilkan proses nyata dari karya-karya itu sendiri, seperti karya dari Nirwan Dewanto yang menampilkan sebuah arsip tulisan-tulisannya untuk pembuatan buku “Jantung Lebah Ratu” dan “Buku Merah”. Meskipun tidak dapat menyampaikan pesan dengan sempurna, sebagian dari karya-karya tersebut memang bisa mengundang refleksi mata karena tampilannya yang menyorot seperti padu padan warna-warni dari karya Dhanurendra Pandji, dan instalasi headpiece yang elegan karya Rinaldy Yunardi.

Sejak pertama digagas, pameran kolaborasi desain dan seni kontemporer terbesar ICAD, selalu berusaha menyajikan karya-karya dari insan kreatif terbaik di tanah air. ICAD selalu berhasil dalam membagi inspirasi dan ide-ide kreatif dalam rangkaian konvensi inspiratif. Semuanya bertujuan memperlihatkan dan mendekatkan kekayaan seni dan desain Indonesia kepada publik melalui pameran yang diselenggarakan di ruang publik.

ICAD 2019: “Faktor X”

6 Oktober hingga 24 November 2019
24 jam
Grandkemang Hotel Jakartawhiteboardjournal, logo