Jepang Menghadirkan Museum Yokai Pertama Di Dunia

Art
23.06.19

Jepang Menghadirkan Museum Yokai Pertama Di Dunia

Perhatian pada budaya astral Jepang yang unik.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Stefano William A.
Foto: Brigham Young University

Jepang menyediakan karya kebudayaan yang sangat kaya dan unik baik yang tradisional, modern atau bahkan ketika kedua elemen itu disatukan dengan kesan supernatural yang kental. Beberapa di antaranya yang menjadi sangat populer adalah kaiju, monster raksasa seperti Godzilla atau monster dalam film “Pacific Rim”, dan yokai makhluk astral yang digambarkan dengan berbagai macam rupa dalam cerita-cerita tradisional. Perkembangan cerita mengenai yokai sendiri muncul sejak Periode Edo dimana kisah hantu dan monster menjadi sebuah fenomena di seantero negeri matahari terbit. Salah satu kisah paling populer berjudul, “Ino Mononoke Roku”, menceritakan petualangan seorang anak melawan yokai selama 30 hari di kota Miyoshi.

Cerita tersebut kemudian menjadi alasan mengapa akhirnya pada tahun 2019, Miyoshi Mononoke Museum, sebagai museum yokai pertama di dunia dibuka di kota Miyoshi. Mendapatkan dukungan penuh dari ahli etnologi dan peneliti budaya yokai, Koichi Yumoto, museum tersebut menampilkan 160 barang dari sekitar 6000 koleksi Yumoto termasuk artefak, gulungan lukisan dari cerita tradisional ternama, serta instalasi-instalasi modern yang dapat memberikan informasi mengenai yokai. Karya yang paling menarik perhatian adalah buku digital dengan gambar-gambar yokai.

Adaptasi karakter yokai ke dalam bentuk cerita, manga, dan anime telah menjamur sejak dulu. Kehadiran museum ini adalah untuk memperjelas mengenai asal-usul yokai yang sangat menarik. Pemilihan lokasi di kota Miyoshi juga membantu kota tersebut dikenal oleh turis mengingat Miyoshi sendiri merupakan kota kecil di prefektur Hiroshima yang jarang didatangi pelancong. Walau tidak ada yang dapat membuktikan apakah makhluk astral ini benar-benar hidup berdampingan dengan dunia nyata, yokai telah membantu Jepang membangun identitas uniknya.whiteboardjournal, logo