Mengenal Desain Japandi, Jawaban untuk Rumah Minim Lahan

Design
10.07.19

Mengenal Desain Japandi, Jawaban untuk Rumah Minim Lahan

Desain minimalis yang cocok untuk daerah perkotaan.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Billy Dewanda
Foto: InteriorDesign.id

Setiap tahun, harga properti yang kian mahal menyebabkan menyusutnya ukuran hunian. Mereka yang tinggal di perkotaan dengan notabene padat penduduk menjadi demografi yang merasakan hal ini karena sulitnya melakukan ekspansi lahan perumahan. Namun sesungguhnya, banyak unsur pada sebuah rumah yang bisa membuatnya terlihat serta terasa lebih luas dan nyaman tanpa perlu lahan besar.

Salah satu unsur terpenting adalah desain rumah. Untuk mengatasi problematika luas lahan di perkotaan, desain Japandi adalah solusinya. Japandi sendiri merupakan sebuah sebutan bagi desain rumah yang mempertemukan desain Jepang dan Scandinavia. Perpaduan antara desain minimalis dengan sentuhan warna netral. Konsep rumah ini muncul ketika kita menginginkan rumah minimalis dengan warna Scandinavia mengisi rumah menggunakan warna seperti putih, hitam, dan abu-abu. Pemilihan warna ini dianggap sesuai dengan karakteristik desain minimalis Jepang supaya terlihat sederhana.

Konsep Japandi juga mengedepankan fungsi karena selalu menyesuaikan dengan kebutuhan penghuni. Jika dilihat dari ciri khas desain Jepang, akan mengedepankan ruang terbuka guna memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami ke dalam ruangan. Penggunaan jendela berukuran besar serta bukaan pada langit-langit rumah pun jadi cara sempurna dalam menampilkan kesan Jepang dalam rumah.

Begitu pula perpaduan dengan desain Scandinavia yang juga memperhatikan pencahayaan ke dalam ruangan, seirama dengan kesan minimalis dari desain Jepang. Kemudian konsep ini juga mengedepankan segi tampilan serta fungsi yang akan membuat tampilan rumah semakin sederhana, seperti aksen kain-kain hangat agar tampilan rumah terlihat luas tapi tetap nyaman dan hangat.

Konsep perumahan seperti ini memang cocok bagi mereka yang tinggal di perkotaan, dengan ciri khas penduduk jarang berada di rumah. Apakah Japandi bisa diaplikasikan di Jakarta yang semakin minim lahan?

 whiteboardjournal, logo