Jakarta Fashion Week 2019 Fokus Berdayakan Penggiat Industri Mode Lokal

Fashion
28.09.18

Jakarta Fashion Week 2019 Fokus Berdayakan Penggiat Industri Mode Lokal

Gelaran pekan mode terbesar se-Asia tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) kembali diadakan untuk ke-11 kalinya.

by Whiteboard Journal

 

Teks dan foto: Brigita Olga

Tren fashion yang dinamis dan terus berubah, membuat industri mode menjadi lahan yang subur sekaligus battleground bagi perkembangan para insan kreatif penggiat mode di Indonesia. Para desainer berlomba-lomba merefleksikan keunikan dan imajinasi terliar mereka dalam karya yang dibuat, tapi pada saat yang bersamaan juga mencoba menjadi trendsetter dalam dunia fashion, atau paling tidak selama satu musim. Jakarta Fashion Week (JFW), yang hadir sebagai parameter fashion di Indonesia, seharusnya bisa menyalurkan dan menggiring para penggiat mode di Indonesia, agar bisa bersaing baik di level nasional maupun internasional.   Melihat hal ini, bagaimana upaya Jakarta Fashion Week yang disebut sebagai wadah penggerak industri mode Indonesia, dalam mendongkrak perkembangan desainer-desainer dalam negeri?

Gelaran pekan mode terbesar se-Asia tenggara, Jakarta Fashion Week (JFW) kembali diadakan untuk ke-11 kalinya. Tahun ini, JFW 2019 akan dilangsungkan selama sepekan penuh, dari tanggal 20-26 Oktober 2018 di Senayan City Mall. Sebagai platform penggerak industri mode Indonesia, JWF 2019 akan menjadi wadah bagi 180 desainer, untuk memamerkan 2.500 koleksi terbarunya di panggung JFW 2019.

Fokus JFW untuk mengembangkan talenta pelaku mode lokal kali inipun tercermin dari program Indonesia Fashion Forward, yang bertujuan untuk mengasah kemampuan desainer lokal Indonesia untuk dapat menembus pasar regional dan Internasional. Dalam JFW 2019, Indonesia Fashion Forward akan menampilkan label-label ternama hasil besutannya seperti LEKAT, I.K.Y.K, Toton Januar, ATS THE LABEL, Danjyo Hiyoji dan fbudi. Dalam pagelaran  JFW tahun ini, corak budaya khas Indonesia juga tetap akan terepresentasi lewat rentetan show Wonderful Kain Minahasa, Toraja International Festival dan karya Lenny Agustin yang terinspirasi dari budaya kepulauan Sula, Maluku Utara.

Selain akan menampilkan karya desainer-desainer kebanggaan Indonesia, JFW 2019 juga berbagi panggung bersama negara-negara sahabat, seperti Australia, Inggris, Jepang, Korea, India dan Pakistan. Lewat kerja sama ini, JFW 2019 ingin memberikan pengalaman berupa platform exchange bagi desainer Indonesia untuk membawa karyanya tampil di panggung negara sahabat, dan mendapat sorotan dari industri fashion internasional.

Dalam rangka menjaring bakat-bakat desainer lokal yang masih kurang terekspos, JFW 2019 juga menggelar rangkaian pre-event, seperti JFW Model Search, Ramadhan Fashion Festival, Lomba Perancang Aksesori (LPA) serta Lomba Perancang Mode Menswear (LPM Menswear) yang digelar di berbagai kota di Indonesia. Pada konferensi pers yang digelar di Fashionlink x Blckvnue, Senayan City Mall, Lenni Tedja selaku Direktur Jakarta Fashion Week, memaparkan bahwa tidak ada tema tertentu yang diusung di JFW 2019 tahun ini. Namun, JFW 2019 akan fokus meng-highlight koleksi spring/summer yang akan muncul di tahun 2019, serta ingin menggiring penontonnya untuk menikmati peragaan busana multinasional tanpa terpaku pada suatu tema yang spesifik.

Lewat program-program yang dijalankan sejak awal tahun, Jakarta Fashion Week ingin memberikan arahan bagi penggiat mode serta mengajak penontonnya untuk merayakan kebebasan berekspresi dari desainer-desainer yang berpartisipasi, sekaligus memberikan bocoran tentang tren-tren apa yang sekiranya muncul dan patut dinanti pada awal tahun 2019.

Jakarta Fashion Week 2019

20-26 Oktober 2018

The Hall

Senayan City Mallwhiteboardjournal, logo