Label Asal Shanghai, SHUSHU/TONG, Menghadirkan Koleksi yang Terinspirasi Manga Tahun 70-an dan Lapangan Tenis

Fashion
28.11.21

Label Asal Shanghai, SHUSHU/TONG, Menghadirkan Koleksi yang Terinspirasi Manga Tahun 70-an dan Lapangan Tenis

Para model mengenakan serangkaian penampilan yang didukung oleh subversi khas SHUSHU/TONG.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Nada Salsabila
Foto: SHUSHU/TONG

Estetika subversif Lolita-esque yang dipopulerkan oleh orang-orang seperti Babes in Toyland, Jack Off Jill, dan Courtney Love di awal 90-an masih hidup dan dipopulerkan kembali pada tahun 2021. Namun di tangan banyak desainer, estetika tersebut terlihat lebih upgraded.

SHUSHU/TONG, label yang berbasis di Shanghai, baru-baru saja ikut dalam mempopulerkan estetika tersebut. Label tersebut memiliki khas pada kreasinya yang cutesy-with-an-edge. Didirikan pada tahun 2015 oleh Liushu Lei dan Yutong Jiang yang sudah berteman lama, dimana mereka meninggalkan London untuk kembali ke China setelah menyelesaikan studi mode mereka. Label tersebut populer akan gaun prom bermotif Victoriana, prim shirting, dan vertiginous platforms, yang telah menemukan penggemarnya, terutama para Gen Z, di seluruh dunia .

Koleksi SHUSHU/TONG menyeimbangi atara romantisme, kegelapan, dan cahaya hingga tingkat yang sempurna. Pakaian mereka dikhususkan untuk ‘perempuan yang melewatkan pelajaran untuk hang out sambil merokok di belakang gudang sepeda, tapi entah bagaimana caranya masih mendapat nilai sempurna.’ Selain itu, SHUSHU/TONG juga mengambil inspirasi dari karakter anime klasik, hingga tokoh Veronica Sawyer dalam film Heathers yang diperankan oleh Winona Ryder, dan masih banyak lagi.

Lei menjelaskan bahwa saat mereka mendesain, biasanya mereka memikirkan orang tertentu. “Dia kuat, berani, dan memiliki jiwa yang bebas.” Baru-baru ini, para desainer tersebut terinspirasi oleh Oka Hiromi dari Aim for the Ace!, di mana karakter tersebut memulai misi untuk menjadi pemain tenis profesional.

Maka, untuk persembahan SHUSHU/TONG musim ini, yang dipresentasikan secara live dan in-real-life (IRL) di Shanghai Fashion Week pertama kali sejak pandemi, mereka sangat terinspirasi oleh lapangan tenis. Para model, mengenakan serangkaian penampilan yang didukung oleh subversi khas SHUSHU/TONG, seperti jaket balloon-sleeved berwarna pink yang dihiasi pita, celana pendek yang serasi, dan kemeja putih kaku yang diselipkan rapi menjadi satin mini.

Selain itu, gaun tali halter-neck ikut hadir dalam koleksi ini, sementara polo tenis klasik dilengkapi dengan berlapis-lapis tulle skirting. Penampilan tersebut juga dilengkapi dengan perhiasan lembut berkilau yang menetes dari leher dan telinga model, serta alas kaki hardcore khas SHUSHU/TONG, termasuk Mary-Janes bersol berat, stacked loafers, dan masih banyak lagi.

“Kami menggunakan lockdown untuk mempertimbangkan berbagai cara untuk mengembangkan apa yang kami lakukan,” kata Lei. “Tahun lalu sama sekali tidak memperlambat kami sama sekali. Jika ada, langkahnya menjadi lebih cepat saat kami menjelajahi hal-hal baru. Tapi sekarang, kami senang bisa kembali.”whiteboardjournal, logo