Merasakan Terjemah Baru atas Konsep Sakral di Templ

Fashion
01.04.21

Merasakan Terjemah Baru atas Konsep Sakral di Templ

Templ mengusung tema “reset” untuk instalasi meditasi pada ruang merah dalam conceptual store-nya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Daniet Dhaulagiri
Foto: Templ

Berangkat dari ide untuk menciptakan sebuah tempat yang diperuntukkan untuk ibadah dan komunitas, Templ menata ulang dan mengembangkannya menjadi sebuah toko konseptual untuk berbagai merek seluruh dunia, terinspirasi dari kesakralan atau kesucian sebuah kuil kuno. Templ menawarkan pengalaman yang monumental dan membangun hubungan yang bermakna antara pelanggan dengan merek.

Templ melakukan kurasi untuk berbagai merek yang masuk ke dalam tokonya berdasarkan beberapa faktor; kekuatan budaya, cerita di balik merek, dan reputasi keasliannya di dunianya. Menyediakan berbagai produk pakaian hingga kebutuhan gaya hidup, Templ membawa beberapa nama merek ke tokonya, seperti Apotheke Fragrance, Facetasm, Porter by Yoshida Kaban, Native Sons, dan yang lainnya.

Arsitektur dan interior pada toko Templ membuat para pelanggan yang memasukinya akan merasakan konsep fundamental dan nilai esensial dari kuil kuno, seluruh penjuru di dalamnya mencerminkan identitas Templ. Desain tersebut dieksekusi dan direalisasikan oleh FFFAAARRR, gemasemesta co, dan Marshella Jastine.

Templ telah melakukan peluncuran awalnya pada 19 hingga 21 Maret, di sana mereka memperkenalkan ruangnya yang bertema “reset”, hal tersebut sebagai situasi pembaruan menjadi utuh dan menuju awal baru. Berpusat pada sebuah ruangan berwarna merah sebagai instalasi meditasi, dimulai dengan kilas balik sebagai sarana memilah hal-hal negatif sebelum diakhiri dengan pembaruan di ujung ruangan.

Berlokasi di Jalan Tulodong Bawah 1 No. 9, Jakarta Selatan, kini Templ sudah bisa dikunjungi setiap harinya dari jam 12 siang hingga 8 malam.whiteboardjournal, logo