Marthino Lio dan Sal Priadi Akan Perankan Ajo Kawir dan Tokek dalam Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”

Film
07.11.20

Marthino Lio dan Sal Priadi Akan Perankan Ajo Kawir dan Tokek dalam Film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”

Disutradarai oleh Edwin, film ini mengulas maskulinitas dan relasi kekuasaan yang tumbuh subur pada masanya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Sabilla Salsabilla
Foto: Palari Films

Setelah pada Februari lalu Ladya Cheryl dikabarkan akan berperan sebagai Iteung di film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”, Palari Films kembali mengumumkan pemeran utamanya kemarin. Marthino Lio, aktor muda berbakat yang pernah dinominasikan sebagai pemeran pendukung terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) dua tahun lalu, akan berperan sebagai Ajo Kawir. Selain itu, musisi Sal Priadi juga turut bergabung dengan memerankan Tokek yang menjadi sahabat karib dari Ajo Kawir. Film adaptasi novel karya Eka Kurniawan ini akan menjadi debut bagi Sal Priadi dalam berkiprah di industri film.

“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” menceritakan kisah Ajo Kawir yang ternyata selama ini burungnya tertidur. Semua ini berawal ketika sahabatnya, Tokek, mengajak dirinya untuk mengintip seorang perempuan yang dianiaya oleh dua bajingan, namun rupanya ia impoten. Sejak itu, kehidupannya berubah. Ia tumbuh dengan sifatnya yang suka berkelahi, hingga akhirnya ia bertemu seorang perempuan tangguh bernama Iteung.

Disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Edwin, film bergenre drama balas dendam, laga, serta romansa ini melakukan proses shooting di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dengan latar waktunya di tahun 80-an hingga pertengahan 90-an, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” mengulas maskulinitas dan relasi kekuasaan yang tumbuh subur di Indonesia pada saat itu. Direncanakan akan tayang pada tahun 2021 mendatang, nantikan kabar terbaru mengenai para aktor yang akan memerankan Budi Baik, Rona Merah, Paman Gembul, dan karakter lainnya melalui akun media sosial Instagram dan Twitter “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”.whiteboardjournal, logo