Novel “Sumur” Karya Eka Kurniawan Sedang Digarap Menjadi Film oleh Sutradara Paul Agusta

Film
04.09.22

Novel “Sumur” Karya Eka Kurniawan Sedang Digarap Menjadi Film oleh Sutradara Paul Agusta

“Sumur” akan jadi karya Eka Kurniawan selanjutnya yang diadaptasi ke layar lebar.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ghina Prameswari
Foto: Cinema Poetica

Beberapa hari lalu, pertukaran cuitan antara Joko Anwar dan Paul Agusta mengonfirmasi akan adanya adaptasi film dari cerita pendek “Sumur” karya Eka Kurniawan. Konfirmasi ini berawal dari cuitan yang ditujukan Joko Anwar kepada Paul Agusta, meminta klarifikasi akan kabar yang ia dengar mengenai rencana penggarapan film “Sumur”. 


Mengiyakan kabar tersebut, dalam balasannya Paul Agusta turut menjabarkan bahwa ia akan menggarap film “Sumur” bersama Tumpal Tampubolon dan Mandy Marahimin. Paul Agusta berperan sebagai sutradara sekaligus penulis, Tumpal Tampubolon sebagai penulis, sementara Mandy Marahimin selaku produser. 

Nama-nama di atas tentu bukan nama baru di industri perfilman Tanah Air. Berkarir sejak tahun 2003, Paul Agusta telah memproduksi film panjang dan pendek yang berhasil tembus festival lokal dan internasional. Sebelum terlibat sebagai sutradara, dirinya sempat menjadi kritikus film, kurator film, dan manager festival. Tumpal Tampubolon di sisi lain dikenal atas beberapa karyanya seperti “Laut Memanggilku” dan “Tabula Rasa”. Mandy Marahimin mengawali langkahnya sebagai seorang publisis untuk film “Ada Apa Dengan Cinta” (2002). Menerima kesuksesan komersil yang besar, Mandy melebarkan karir sebagai produser dan telah memiliki rumah produksinya sendiri; Tanakhir Films. 

Pemilihan Paul Agusta sebagai sutradara juga dinilai tepat, mengingat dirinya dikenal dengan teknik wide-shot yang dimanfaatkan untuk menangkap momen-momen emosional. Di sisi lain, meski dituliskan sebagai cerita pendek, “Sumur” punya kekuatan untuk menggerakan hati pembaca lewat kisah romansa yang dihadirkan. Dalam salah satu wawancaranya, Eka Kurniawan menerangkan bahwa ia hendak mengangkat isu lingkungan lewat cara yang lebih aksesibel. Hal ini dilakukannya dengan menghadirkan tokoh pasangan yang cintanya terhalang konflik air dan perubahan iklim. 

Menyusul konfirmasi sang sutradara, belum ada informasi lebih lanjut tentang kapan film ini akan dirilis. whiteboardjournal, logo