Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: Los Angeles Time/Ryan Coogler, Chadwick Boseman

Kepergian dari aktor Chadwick Boseman merupakan salah satu berita duka terburuk yang harus menimpa Hollywood pada tahun 2020 lalu. Kepergian aktor ini pada puncak karirnya ini berhasil menjadi berita duka yang besar juga kepada MCU (Marvel Cinematic Universe) karena mereka harus kehilangan sosok King T’challa. Karena kepergian Chadwick, masih simpang siur bagaimana masa depan dari franchise film “Black Panther”. Namun, belum lama ini, sang sutradara Ryan Coogler berkata bahwa, “Chadwick Wouldn’t Want Us To Stop”.

Berbicara kepada platform THR, Coogler berkata bahwa dirinya tidak tahu mengenai penyakit yang diderita Chadwick. Perginya Chadwick sendiri terjadi ketika sequel untuk “Black Panther” sedang digarap. Coogler sendiri berkata bahwa Chadwick merupakan seorang teman dan kolaborator yang hebat, dan kepergiannya merupakan kejutan untuk kita semua. Namun Coogler sendiri berkata bahwa Chadwick tidak ingin visi dan misi yang dirinya bersama Coogler bangun melalui film “Black Panther” ditinggalkan. 

Film “Black Panther” sendiri mengangkat tema seperti identitas dan realita rasial, dua tema yang sangat penting dalam hidup Chadwick. Oleh karena itu, Coogler beserta tim bertekad untuk menghidupi mimpi Chadwick Boseman melalui film sekuel “Black Panther”. Ryan Coogler sendiri berkata bahwa Chadwick merupakan seorang ikon, dan dirinya tidak akan mengganti sosok Chadwick dalam film “Black Panther”.

Oleh karena itu, masih menjadi misteri bagaimana sekuel film ini akan meng address kepergian Chadwick. Namun beberapa sumber berkata bahwa adik dari T’challa, Shuri akan melanjutkan gelar Black Panther.

Sekuel dari “Black Panther” sendiri akan mulai proses pengambilan gambar pada bulan Juli tahun ini dan akan dirilis pada tahun 2022. 

Kira-kira bagaimana Coogler melanjutkan di franchise “Black Panther” setelah kehilangan sosok Chadwick Boseman?