Apple Membuat WFH Semakin Mudah untuk Semua Orang, Kecuali Karyawan Mereka Sendiri

Human Interest
08.04.22

Apple Membuat WFH Semakin Mudah untuk Semua Orang, Kecuali Karyawan Mereka Sendiri

Double standards much? Apple menuntut karyawannya kembali kerja ke kantor selama satu hari setiap minggunya walaupun Apple sendiri telah menyebarkan keindahan bekerja dari rumah dengan video promosi produk mereka.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Jesslyn Sukamto
Foto: Bloomberg

Bulan lalu, Apple menerbitkan video berjudul “Escape From the Office”. Iklan video yang berdurasi hampir sembilan menit ini mencakup sebuah grup karyawan yang menjadi sosok pahlawan di perusahaan yang tidak nyata bernama ARCA dimana mereka merespon keperluan back to office dengan berhenti dan melaunch sendiri startup mereka.

Menggunakan produk-produk iPad, Macbook Pro, dan gadget apple lainnya, mereka kemudian membangun bisnis sendiri yang office-less.

Seminggu sebelum Apple dihargai atas jasanya terhadap prinsip work anywhere-nya, Apple malah menyuruh pekerjanya untuk balik ke kantor. Talk about irony! 

Bagi beberapa orang termasuk 7.500 dari 165.000 karyawan Apple yang termasuk dalam proyek advokasi prinsip remote working tersebut, it’s like rubbing salt into their wounds. “Mereka cuma bercanda kan?”, ditulis oleh salah satu karyawan Apple. Yang lain menyebut iklan video tersebut “memalukan” dan “menghina”.

So you’re saying, Apple tahu jelas bahwa karyawan-karyawan di seluruh bidang perusahaan dapat memakai produk mereka sebagai kelengkapan untuk bekerja di rumah, tapi karyawannya tidak boleh gitu?

Ironic ya, padahal Apple sangat mempromosi ide perusahaan mereka sebagai perusahaan jarak jauh sejak awal pandemi COVID-19. Apple sendiri telah mencatat penghasilan pendapatan sekitar USD 124 miliar, melebihi 25 persen lebih dari penghasilan yang didapatkan pra-pandemi.

Tim Cook, CEO Apple, mengatakan bahwa peningkatan pekerjaan jarak jauh mendorong permintaan baru untuk produk-produk seperti iPad “sangatlah penting” bagi kesuksesan finansial perusahaan. 

“Versi kantor sebelumnya mungkin tidak akan pernah kembali”, prediksinya. “Normal akan menjadi sesuatu yang berbeda,” katanya kepada para investor pada Oktober 2020.

Meskipun demikian, Apple ingin stafnya sendiri untuk mulai balik ke kantor mereka yang merupakan hub utama senilai USD 5 miliar yang berbasis di Cupertino, California.

“Kami memiliki kesempatan untuk menggabungkan yang terbaik dari apa yang telah kami pelajari tentang bekerja jarak jauh dengan berbagai manfaat kolaborasi bertatapan langsung yang tak tergantikan,” kata Cook kepada karyawan-karyawannya saat mengumumkan tanggal kembali ke kantor pada awal Maret.

Tidak semua orang melihat perubahan itu sebagai hal yang positif. “Semua hal terjadi dengan kami bekerja dari rumah sepanjang hari, dan sekarang kami harus kembali ke kantor, tenggelam dalam kemacetan selama dua jam, dan merekrut babysitter untuk merawat anak-anak di rumah,” kata mantan karyawan Apple yang akhirnya meninggalkan perusahaan tersebut.

Untuk saat ini, kebijakannya masih kurang fleksibel dibandingkan dengan beberapa saingan terbesarnya. Meta Platforms (sebelumnya Facebook) mengizinkan pekerjaan jarak jauh permanen bagi mereka yang bukan di divisi teknisi perangkat keras; Amazon mengatakan bahwa ia menyerahkan keputusan kepada masing-masing divisi mereka.

Microsoft mengizinkan sebagian besar karyawan untuk bekerja paruh waktu dari jarak jauh, tetapi memerlukan persetujuan dari manajer untuk lebih dari itu.

Dimana takeaway terpenting dari “Escape From the Office” seharusnya lebih ke potensi perangkat Apple yang sangat revolusioner, sebenarnya ada hidden takeaway-nya juga — jika Anda tidak menyukai cara perusahaan menangani kerja jarak jauh, ada bagusnya berhenti saja. Life’s too short to stay in a job you’re not passionate about.whiteboardjournal, logo