Gempa Bumi, Explained: Dampak dan Akibat Sering Terjadinya Gempa Bumi

Human Interest
16.03.22

Gempa Bumi, Explained: Dampak dan Akibat Sering Terjadinya Gempa Bumi

Mengapa sering kali terjadinya gempa bumi? Apa indikasi terjadi gempa bumi? Kita akan menjelajahi setiap sudut dan celah tentang gempa bumi dan indikasinya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Jesslyn Sukamto
Foto : via BMKG

Pertama, apa sebenarnya gempa bumi itu?

Gempa bumi adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi ketika dua bagian bumi tiba-tiba tergelincir satu sama lain. Permukaan di mana mereka tergelincir itu disebut sesar (fraktur planar) atau bidang sesar. Lokasi di bawah permukaan bumi disebut hiposentrum, dan lokasi yang berada tepat di atas permukaan bumi disebut episentrum. 

Terkadang gempa bumi memiliki gempa yang mendahului gempa utama sebelum terjadi (foreshocks). Ini adalah bagian gempa bumi yang lebih kecil yang terjadi di tempat yang sama dengan gempa bumi yang lebih besar berikutnya. Para ilmuwan tidak dapat mendeteksi gempa foreshock sampai gempa yang lebih besar terjadi. Gempa terbesar tersebut dinamakan gempa utama (mainshock). Gempa utama selalu memiliki gempa susulan (aftershocks)yang mengikuti. Ini adalah gempa bumi yang lebih kecil yang dapat terjadi di tempat yang sama dengan gempa utama. Tergantung pada ukuran gempa utama yang terjadi, gempa susulan dapat berlanjut selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun.

Apa yang menyebabkan gempa bumi dan di mana terjadinya?

Hal itu terjadi karena adanya pergeseran lempeng tektonik – potongan kerak bumi yang disebut juga litosfer. Tepi lempeng tektonik adalah tempat dimana mayoritas gempa terjadi. Karena tepi lempeng itu kasar, mereka bisa tersangkut sementara sisa lempeng lainnya terus bergerak. Terakhir, ketika lempeng tersebut telah bergerak cukup jauh, tepi lempeng yang sangkut terlepas pada salah satu sesar (fault) dan terjadilah gempa bumi. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang diapit oleh tiga lempeng tektonik, yang membuat Indonesia rawan akan gempa bumi. 

Indonesia dikelilingi tiga lempeng tektonik yaitu lempeng tektonik Indo-Australia, lempeng tektonik Eurasia, dan lempeng tektonik Pasifik yang menyebabkan Indonesia rawan akan gempa. (Sumber: Public Domain)

Apakah pakar seismologi dapat memprediksi gempa bumi?

Saat ini tidak memungkinkan untuk memprediksi dengan tepat kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi, atau seberapa besar gempa itu akan terjadi. Namun, ahli seismologi dapat memperkirakan di mana gempa bumi mungkin terjadi dengan menghitung probabilitas dan prakiraan. Probabilitas dapat dihitung berdasarkan tingkat rata-rata aktivitas seismik masa lalu di suatu wilayah, sementara prakiraan memberikan informasi tentang kemungkinan terjadinya gempa bumi dalam jangka waktu yang lebih singkat.

Mengapa kita mengalami begitu banyak gempa bumi? Apakah aktivitas gempa yang terjadi secara alami telah meningkat?

Peningkatan atau penurunan sementara dalam aktivitas seismik merupakan bagian dari fluktuasi normal tingkat gempa. Baik peningkatan maupun penurunan di seluruh dunia bukanlah indikasi positif bahwa gempa bumi besar akan segera terjadi. Anda dapat memeriksa dari katalog gempa ini, ini berisi peningkatan jumlah gempa bumi dan rekor gempa bumi di Indonesia selama 24 jam hingga satu tahun. 

Katalog gempa bumi yang menunjukkan total gempa bumi yang dialami Indonesia selama 24 jam sampai satu tahun, besar magnitudo gempa tersebut dan lokasi terjadinya gempa bumi.

Anda dapat melacak aktivitas seismik dari katalog gempa bumi signifikan dari web BMKG, terdapat list dari tahun 1821 sampai tahun 2018.whiteboardjournal, logo