Inisiatif Pekerja Industri Kreatif dalam Penanganan COVID-19

Human Interest
31.03.20

Inisiatif Pekerja Industri Kreatif dalam Penanganan COVID-19

Dari Anne Avantie, Nike, hingga LVMH, berikut adalah deretan desainer-desainer dan pekerja industri kreatif dan inisiatif mereka dalam penanganan COVID-19.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia harsa
Foto: freepik

Kadar penularan yang tinggi dan sangat cepat dari wabah virus COVID-19 memiliki dampak yang sangat besar bagi tenaga medis. Terlebih lagi adanya isu ketersediaan Alat Pelindung Diri atau APD yang terbatas merupakan suatu masalah yang universal dalam situasi yang genting ini. Dengan penekanan untuk selalu menjaga kebersihan sebagai bentuk proteksi dari paparan virus COVID-19, demand untuk ketersediaan APD pun semakin meningkat. Terlebih lagi adanya risiko yang sangat tinggi bagi para tenaga medis ini.

View this post on Instagram

• • Dalam KONDISI apapun kita bisa terus berBAGI .. 🙏• • • Inilah keadaan pagi kami di divisi produksi ANNE AVANTIE FOUNDATION…-dengan segala KETERBATASAN yang ada dan hanya dengan mesin MANUAL ..🌹kami berjuang untuk dapat memberikan sesuatu untuk bangsa ini…. 💪🏼 ..> kami persembahkan bagi PAHLAWAN KEMANUSIAAN yang berjuang memerangi COVID-19 digarda terdepan sebagai PEJUANG BANGSA❤️🌹 • • Kalau saya BISA … Ayo PENJAHIT – PENJAHIT lain pasti bisa….💪🏼 Dan apalagi GARMENT – GARMENT anda pasti LEBIH BISA…👍🏽 • • Mari kita berjuang bersama untuk Bumi Pertiwi yang kita Cintai…. ❤️🌹 • • Baju APD ini tidak saya PERJUAL BELIKAN tetapi DISUMBANGKAN ke rumah sakit – rumah sakit yang membutuhkan……🙏 • • *Persyaratan : Kirimkan email ke anneavantie@yahoo.com Permohonan kebutuhan baju APD Surat resmi dari Rumah Sakit (TIDAK melayani perorangan & TIDAK di per JUAL – BELI kan dalam bentuk apapun) Cp : Asmanah – 081389373939 • • Donasi APD PAHLAWAN KEMANUSIAAN Apabila ada yg tersentuh dan ingin berdonasi untuk kemudian kami salurkan bagi PAHLAWAN KEMANUSIAAN dapat berdonasi ke : Bank BCA a/n Yayasan Wisma kasih Bunda 009- 7006- 711 🙏 • • #inspirasianneavantie #instagood #instalife #covid_19 #viruscorona #desinfektan #stayhealthy #staysafe #dirumahaja #anneavantieheart #anneavantiefoundation #anneavantiemall #anneavantiemanagement #anneavantieproductionhouse #viruscoronadiindonesia #yayasananneavantie #inspirasianneavantie #renungananneavantie #detiknews #kompastv #metrotvnews #indonesiabersatulawancorona #wismakasihbunda #herballove #inavbyanneavantie #ganjarpranowo #sinarmas #hendrarprihadi

A post shared by Anne Avantie Heart (@anneavantieheart) on

Hal ini telah memicu berbagai pekerja industri kreatif, lokal maupun internasional, untuk berinisiatif memproduksi protective gears tersebut sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis. Di Indonesia, beberapa di antaranya adalah desainer Anne Avantie, yang telah berinisiatif untuk memproduksi APD melalui Anne Avantie Foundation yang akan disumbangkan ke rumah sakit yang membutuhkan. Melalui pengumuman di Instagram, Anne Avantie juga mengimbau para penjahit untuk turun tangan dan memproduksi APD bagi tenaga medis.

View this post on Instagram

Sekitar 2 hari yang lalu saya dan rekan2 SMAN 70 angkatan saya kehilangan seorang teman, seorang dokter yang merupakan salah satu dari 7 dokter yang meninggal dalam bertugas melawan COVID-19. Suatu pengalaman yang sangat sedih dan tentu mencengangkan melihat data hingga hari ini total korban jiwa mencapai 49 orang dan lebih menyedihkan adalah 7 diantaranya adalah pasukan garda depan akan wabah ini alias Dokter, beberapa bahkan adalah guru besar yang sangat ahli di bidangnya. Hingga kini juga semakin banyak staff medis yg mulai terpapar oleh virus ini karena kekurangan APD yang layak. Mungkin kita belum ada di level Peak seperti negara2 lainnya, tapi kita telah kalah banyak. Tagar #stayathome terus digaungkan untuk menurunkan angka penyebaran ini. Namun dalam hati kecil saya mengatakan pasti ada sesuatu yang dapat saya lakukan untuk menopang garda depan wabah ini. Sebagai seorang pelaku kreatif saya memiliki akses akan alat2 manufaktur produksi karya. Saya tidak bisa tinggal diam, saya diberitahu bahwa @josefprusa telah membuat desain face shield yang telah diverifikasi oleh kementrian kesehatan negara republic Ceko. Salah satu APD yang menurut saya dapat dikerjakan oleh pelaku skala industri rumahan bahkan perorangan yang memiliki 3d printer. Dengan ini saya mengajak teman-teman para pelaku2 industri kreatif untuk juga mulai terlibat aktif dalam menyokong garda depan tim medis yang saat ini mempertaruhkan nyawa untuk meredam pandemik ini. Kita tidak dapat hanya bergantung hanya pada ketersediaan pabrik manufaktur. Pemerintah telah menyatakan bahwa 180 negara tengah berebut untuk mendapatkan jatah APD. Saya sendiri dengan mesin2 yg saya miliki hanya mampu memproduksi 4-6 buah/hari, tapi jika kita lakukan bersama2 tentu jumlah ini akan cukup membantu tim medis sambil menunggu ketersediaan APD yg akan tiba. Pasokan yg mereka butuhkan adalah untuk sekarang. Dan ingat, ini bukan permasalahan untung dan rugi tetapi untuk tujuan kemanusiaan. Jika ada yg tertarik untuk ikut memproduksi face Shield ini, link saya cantumkan di Bio. (Lanjut ke comment)

A post shared by Bagus Pandega (@baguspandega) on

Selain industri fashion, seniman dan kolektif kreatif juga telah berinisiatif untuk membuat APD dalam bentuk face shield karena adanya akses terhadap bahan-bahan dan alat-alat manufaktur produksi karya. Salah satunya, adalah seniman Bagus Pandega yang melihat adanya akses tersebut sebagai suatu kesempatan untuk membantu para tenaga medis yang berperan sangat besar tetapi mudah terpapar oleh virus ini. Melalui post di Instagram-nya, Bagus Pandega juga mengajak seniman-seniman lain yang memiliki akses terhadap manufaktur karya untuk turut serta berpartisipasi dalam hal tersebut. 

Tak hanya Bagus Pandega, kolektif Lakuna Makerspace juga telah berinisiatif untuk memproduksi face shield dengan metode 3D printing yang dapat digunakan selama enam hingga delapan jam. Produksi tersebut pun memakan waktu kurang lebihnya satu jam untuk tiap produk. Guna mempercepat produksi dan proses donasi, kolektif ini juga mengimbau seniman dan pekerja seni lainnya yang memiliki akses kepada 3D printer untuk melakukan hal yang sama. Pemilihan metode 3D printing dalam memproduksi APD untuk tenaga ini pun terinspirasi dari inisiatif start-up Isinnova, yang telah memproduksi emergency valve melalui 3D printing untuk para pasien COVID-19 di Italia.

View this post on Instagram

Ketersediaan APD yang minim bagi Tenaga Medis dalam menangani Covid-19 menjadi dorongan bagi kami untuk mengalihkan semua proses produksi menjadi terfokus pada produksi Face Shield. . Face Shield merupakan salah satu APD yang diperlukan Tenaga Medis untuk melindungi wajah dari paparan virus (berupa cipratan atau penempelan) ketika menangani pasien. Face Shield ini diharapkan dapat nyaman digunakan dalam penggunaan relatif lama (sekitar 6-8 jam) dengan menggunakan material PLA+ yang bisa menyesuaikan bentuk kepala pengguna (mengikuti anjuran standar WHO). . Produksi kami menggunakan 3D Printer dengan dibantu oleh beberapa partner @arthatronicstudio @bukatana @billienaldo @3dmaru @roqiaz @dapuuut @risca.ardita (Osha) @xyz_studio @reflexhelmet @pradanaarfat . Saat ini pada kuarter pertama sudah lebih dari 1600pcs kebutuhan supply. Bagi teman-teman atau kenalan yang memiliki 3D Print dan mau ikut membantu boleh hubungi kami ya 🙂 . . 3D Animation by @rizalalthur

A post shared by Lakuna Makerspace (@lakuna_space) on

Tak hanya di Indonesia, fashion label berskala internasional seperti Prada, Gucci, Balenciaga, dan Yves Saint Laurent juga akan mengalihkan fokus produksi mereka dari pakaian-pakaian elegan menjadi APD. Sama halnya dengan perusahaan-perusahaan di bawah LVMH, seperti Dior, Fendi, dan Louis Vuitton juga akan membantu tenaga medis dengan membelikan masker-masker untuk berbagai Rumah Sakit di Perancis. Baru-baru ini, sportswear brand Nike juga telah mengumumkan keputusan mereka untuk memanufaktur face shields bagi tenaga medis di Amerika.

Kekurangan APD bagi tenaga medis ini menunjukkan skala dari dampak virus COVID-19. Dari fashion label hingga seniman, pekerja industri kreatif saling mengimbau satu sama lain akan kepentingan untuk memberi dukungan kepada tenaga medis di tengah krisis pandemi ini.whiteboardjournal, logo