Secercah Harapan dalam Perjalanan Panjang Menemukan Penawar Virus HIV

Human Interest
29.07.22

Secercah Harapan dalam Perjalanan Panjang Menemukan Penawar Virus HIV

Dua lagi pasien dinyatakan sembuh dari HIV. Meski begitu, kasus mereka hanya menjadi awal dari proses panjang menemukan pengobatan yang aksesibel bagi semua. 

by Whiteboard Journal

 

Teks: Ghina Prameswari
Foto: NBC News

Dalam konferensi internasional AIDS yang diadakan pada Jumat (22/07) lalu, dua pasien dikabarkan sembuh dari HIV. Kabar ini membuka pintu bagi kemungkinan pengobatan HIV setelah sebelumnya peneliti gagal mengulang keajaiban yang terjadi pada tahun 2008 silam, di mana seorang pasien yang dijuluki pasien Berlin berhasil dinyatakan sembuh dari HIV. 

Pasien yang dinamai ‘City of Hope’ ini didiagnosa mengidap HIV sejak tahun 1988. Kondisi pasien sempat memarah, namun ia menjadi salah satu pasien pertama yang menerima terapi antiretroviral. Pengobatan ini memberi kesempatan bagi pengidap HIV lainnya untuk dapat hidup berdampingan dengan virus tersebut. 

Meski begitu, ahli HIV dari University of California Steven Deeks menyampaikan bahwa kesembuhan pasien City of Hope merupakan kasus spesial yang tak dapat diimplementasikan kepada seluruh penderita HIV. Ini karena pasien City of Hope menerima transplantasi tulang sumsum sebagai bentuk pengobatan dari penyakit kanker yang dideritanya. Melalui transplantasi tersebut ditemukan mutasi langka dari protein CCR5, yakni protein yang dibutuhkan virus HIV untuk dapat masuk dan menginfeksi seseorang. 

Pasien kedua yang dinyatakan sembuh merupakan seorang wanita berkebangsaan Spanyol berusia 59 tahun. Mirip pasien City of Hope, dirinya juga menerima donor dengan mutasi langka CCR5. Sharon Lewin, presiden dari International AIDS Society mengungkapkan bahwa meski sama-sama menerima transplantasi tulang sumsum, kedua kasus ini tak dapat disamakan. Menilai pasien perempuan tersebut memiliki infeksi HIV yang sedikit lebih ringan dari pasien City of Hope.

Meski pengobatan HIV secara teknis belum ditemukan, kedua kasus ini menambah pengetahuan penting tentang HIV dan CCR5 yang diperlukan peneliti untuk dapat memformulasikan obat. Dalam konferensi yang sama Steven Deeks mengungkapkan bahwa penemuan ini memberi alur yang jelas bagi pengobatan HIV, “ketika kita bisa menghilangkan HIV dan CCR5, kita dapat menyembuhkan seseorang.” tukasnya.whiteboardjournal, logo