Studi Temukan Relevansi Perubahan Iklim terhadap Maraknya Penyakit dan Lemahnya Imun

Human Interest
14.08.22

Studi Temukan Relevansi Perubahan Iklim terhadap Maraknya Penyakit dan Lemahnya Imun

Perubahan iklim mendorong faktor-faktor penyebaran penyakit sekaligus melemahkan imun manusia. Keadaan darurat ini mestinya jadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Septiana Noor Malinda
Foto: Sonny Rose

Percaya atau tidak, bukti dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mulai terlihat, mulai dari kembalinya Polio, menyebarnya Monkeypox, dan Covid-19 yang masih terus berlanjut. Tidak hanya itu, berdasarkan studi terbaru dinyatakan bahwa akan ada lebih dari 200 penyakit yang menyerang manusia akan semakin ganas disebabkan adanya perubahan iklim, termasuk malaria, hantavirus, kolera, dan antraks.

Baru-baru ini, para peneliti meninjau 77.000 artikel ilmiah tentang penyakit dan bahaya iklim (climate hazards). Hasil tinjauan tersebut bahwa dari 375 penyakit ditemukan bahwa 218 di antaranya diperburuk oleh faktor iklim, seperti gelombang panas, kenaikan permukaan air laut, dan kebakaran hutan. 

Dr. Jonathan Patz selaku co-author sekaligus direktur Global Health Institute dari Universitas Wisconsin-Madison menyatakan, “If climate is changing, the risk of these diseases are changing”.

Selain itu, perubahan iklim juga menjadi pendorong tertularnya manusia terhadap penyakit yang disebabkan oleh hewan. Contoh konkret yakni ketika habitat binatang rusak karena adanya kebakaran hutan yang mendorong kelelawar mencari habitat baru di luar lingkungannya. Kelelawar kemudian membangun tempat tinggal di lingkungan yang dihuni manusia yang berdampak pada penyebaran Ebola. Selain itu, perubahan iklim juga semakin mendorong transfer penyakit dari hewan ke manusia, seperti Covid-19 dan Zika.

Bahaya perubahan iklim juga menyebabkan dorongan terhadap patogen- mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia maupun hewan- untuk menjadi lebih aktif, seperti pada nyamuk yang lebih mudah berkembang di tempat dengan temperatur yang lebih hangat.

Dr. Carlos del Rio selaku ahli penyakit menular Universitas Emory menyatakan,“The findings of this study are terrifying and illustrate well the enormous consequences of climate change on human pathogens”. 

Pada akhirnya, perubahan iklim menyebabkan manusia kesusahan untuk mengatasi penyakit karena semakin kuatnya faktor penyebab dan semakin lemahnya imun manusia. Oleh karena itu, perubahan iklim semestinya menjadi prioritas bagi seluruh pihak agar dapat keluar dari situasi yang berpotensi menjadi bencana besar.whiteboardjournal, logo