Karena Film “Judas And The Black Messiah” Seorang Anggota Kongres Mencoba Untuk Menghilangkan Nama J.Edgar Hoover Dari Kantor FBI

Film
10.03.21

Karena Film “Judas And The Black Messiah” Seorang Anggota Kongres Mencoba Untuk Menghilangkan Nama J.Edgar Hoover Dari Kantor FBI

Film ini sendiri sudah dapat ditonton dalam HBO Max.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Rifqi Ramadhan
Foto: Variety/Judas And The Black Messiah

Jarang kita dengar bila sebuah film dapat memiliki efek pada dunia nyata, namun belum lama ini “Judas And The Black Messiah” berhasil membuat sebuah kebijakan yang membuat nama J.Edgar Hoover dicopot dari gedung Federal Bureau of Investigation (FBI). 

Film ”Judas And The Black Messiah” sendiri membawa narasi mengenai Fred Hampton, m ketua organisasi sipil “Black Panther” yang mencoba untuk menjadi lawan kepada rasisme yang sudah secara praktik tertanam dalam Amerika Serikat. Film ini sendiri debut pertama kali dalam pagelaran festival film Sundance dan kini sudah tayang dalam teater terpilih dan platform HBO Max. 

Karena efek yang dimiliki oleh film ini, seorang anggota kongres bernama Steve Cohen berkata bahwa film ini berhasil menjadi pengingat sejarah rasisme kelam yang dialami oleh Amerika. Selain itu Cohen juga berkata, dirinya dan beberapa anggota kongres lain sedang melakukan musyawarah agar nama J.Edgar Hoover dapat dihilangkan.

J. Edgar Hoover sendiri merupakan kepala FBI pada tahun 1924-1972. Dan pada tahun 1969, Hoover berhasil menjadi salah satu dalang dalam pembunuhan tragis Fred Hampton.

“Doesn’t deserve the honor and recognition of having the nation’s premiere law enforcement agency headquarters named for him. The civil rights we enjoy today are in spite of J. Edgar Hoover, not because of him.”, ucap Steve Cohen dalam pengenalan kebijakan baru ini. 

Akan tetapi, banyak anggota kongres lain yang memiliki pemikiran berbeda dengan Steve, terutama dari pihak Republikan yang masih menganggap bahwa J.Edgar Hoover memiliki peran signifikan dalam keadilan sosial yang dirasakan warga Amerika dalam era modern ini.whiteboardjournal, logo