Karya Willem de Kooning Terjual Seharga US$ 35 Juta di Art Basel HK 2018

Art
28.03.18

Karya Willem de Kooning Terjual Seharga US$ 35 Juta di Art Basel HK 2018

Lukisan Willem de Kooning “Untitled XII (1975)” terjual oleh galeri Levy Gorvy dengan harga US$ 35 juta di hari pembukaan Art Basel Hong Kong 2018.

by Febrina Anindita

 

Teks: Carla Thurmanita
Foto: Artnet

Lukisan Willem de Kooning “Untitled XII (1975)” terjual oleh galeri Levy Gorvy dengan harga US$ 35 juta di hari pembukaan salah satu pameran seni terbesar di Hong Kong, Art Basel 2018 pada hari Selasa (27/03) kemarin. Hasil penjualan ini membuat Direktur Asia untuk Art Basel, Adeline Ooi mengatakan bahwa penjualan ini adalah, “sebuah bukti kekuatan pasar di Asia”

Harga jual lukisan masterpiece yang awalnya merupakan salah satu koleksi yang dimiliki co-founder Microsoft, Paul G ini merupakan range harga yang sebenarnya jarang muncul di sebuah pameran, terutama mengingat durasi waktu penjualan yang terjadi termasuk cepat; hanya dalam satu jam pertama dibukanya pameran Art Basel Hong Kong 2018.

Terdapat dua karya yang pernah paling mendekati hasil penjualan karya de Kooning ini. Marc Spiegler, direktur global Art Basel mengatakan sebuah lukisan besar Andy Warhol dijual oleh Galeri Skarstedt di gelaran Art Basel di Basel dengan harga sekitar US$ 30 juta pada tahun 2014, dan karya milik Gerhard Richter terjual pada tahun 2012 dengan harga sekitar US$ 20 juta oleh Galeri Pace. Tetap kedua penjualan karya di atas tidak dapat sepenuhnya disandingkan dengan penjualan lukisan de Kooning dikarenakan gelaran pameran di Basel sudah berjalan dari tahun 1970, sedangkan Art Basel Hong Kong baru berusia enam tahun pada gelarannya di tahun 2018.

“Untitled XII (1975)” memiliki satu nilai yang sangat menarik bagi para kolektor yang datang ke gelaran pameran seni ini yaitu sejarah asal-usul di balik lukisan ini. Sebelum dikoleksi oleh Allen dari tahun 2001, kolektor dan pebisnis Stephen Swid membeli lukisan ini di tempat pewaris mode Aldo Gucci menyerahkan koleksinya, yaitu di Sotheby’s pada Mei 1987. Sejarah kepemilikan yang sempat lama menjadi bagian penting dari co-founder Microsoft inilah yang membuat para kolektor asal Cina tertarik untuk memiliki karya yang satu ini.

Walaupun Gorvy menolak untuk memberitahu identitas dari pembeli lukisan de Kooning ini, Gorvy yang sudah bekerja lama dengan Christie’s di lingkup Asia, mengatakan bahwa ia memiliki keyakinan yang sangat besar pada pasar di Asia. Nominal penjualan hasil karya de Kooning ini menunjukkan bahwa terdapat perkumpulan kolektor yang menjadi target besar pasar seni di negara-negara Asia.whiteboardjournal, logo