Cara Perusahaan Teknologi dalam Menyikapi Hoaks di Era COVID-19

Media
02.04.20

Cara Perusahaan Teknologi dalam Menyikapi Hoaks di Era COVID-19

Dengan platform media sosial yang semakin beragam, pihak WHO telah menggandeng berbagai perusahaan untuk bekerja sama dalam mencegah penyebaran informasi palsu dan berbahaya.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Freepik

Dengan wabah virus COVID-19 yang semakin meluas, ketakutan akan tersebarnya hoaks, informasi palsu atau bahkan informasi membahayakan pun meningkat. Terlebih lagi karena banyaknya pertukaran informasi yang kerap terjadi di lintas platform media sosial telah membuat penyebaran hoaks menjadi lebih mudah, mulai dari informasi palsu mengenai vaksin, penanganan salah dan berbahaya, serta data-data yang tidak akurat. Hal-hal tersebut memicu Aleksandra Kuzmanovic, social manager dari WHO, untuk memulai kerjasama dengan berbagai platform media sosial, mulai dari WhatsApp, Instragam, TikTok, hingga Twitter. 

Perusahaan teknologi Facebook, misalnya, misalnya, telah mengembangkan chatbot “WHO Health Alert” bersama WHO lewat aplikasi WhatsApp guna memerangi penyebaran broadcast messages berisi informasi palsu tentang COVID-19. Layanan chatbot ini juga telah dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia dengan meluncurkan chatbot WhatsApp COVID19.GO.ID. Sementara itu, Instagram, yang juga berada di bawah naungan Facebook, sudah menjalankan inisiatif berupa stiker “Stay at Home” atau “Di Rumah Aja” yang mengimbau para pengguna untuk tetap menjalankan kebijakan physical distancing. Dengan menggunakan fitur stiker tersebut, pesan untuk menetap di rumah dari berbagai pengguna akan di-highlight sebagai story paling pertama.

Sedangkan untuk aplikasi TikTok, WHO bekerja sama dalam bentuk kampanye #SafeHands challenge yang menunjukkan metode cuci tangan yang baik dan benar. Challenge ini pun berhasil menarik perhatian banyak audience, terlebih lagi setelah partisipasi oleh sederet tokoh publik internasional seperti Terry Crews dan Jimmy Fallon. Tak hanya itu, Tik Tok juga pernah menjalankan program livestream bersama WHO serta fitur-fitur informatif pada explore page aplikasi ini.

Aplikasi seperti Twitter juga sudah menyediakan fitur “COVID-19 Updates” yang berisi berita-berita akurat mengenai krisis ini. Adapun inisiatif lain yang dimulai oleh start-up di Indonesia adalah fitur blog dari aplikasi Gojek yang membahas dan menginformasi publik akan situasi wabah COVID-19, lengkap dengan tagar #DiRumahAja yang mengajak masyarakat untuk menetap di rumah.

Dengan kepanikan yang kerap muncul dalam krisis seperti ini, inisiatif-inisiatif tersebut merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan. Tak hanya dalam menangkis berita palsu, tapi juga untuk mengingatkan kepada sesama bahwa menjaga kesehatan adalah bentuk tanggung jawab yang perlu dilaksanakan untuk memerangi wabah COVID-19.whiteboardjournal, logo