Jack Dorsey ‘Sign Out’ dari Posisinya di Twitter

Media
01.12.21

Jack Dorsey ‘Sign Out’ dari Posisinya di Twitter

Jack Dorsey, co-founder sekaligus Chief Executive dari Twitter, mengundurkan diri dari jabatan melalui akun Twitternya. 

by Whiteboard Journal

 

Teks: Hafiza Dina
Foto: New York Times

Co-founder sekaligus Chief Executive dari Twitter, Jack Dorsey, memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya di perusahaan berlogo burung ini. Posisi Chief Executive selanjutnya akan dipegang oleh seseorang yang sangat Dorsey percaya, yaitu Parag Agrawal yang saat ini menjabat sebagai Chief Technical Officer Twitter sejak tahun 2017. Penyerahan jabatan ini Dorsey sampaikan melalui cuitan terbarunya pada Senin, 29 November. Dengan caption “not sure anyone has heard but, I resigned from Twitter,” Dorsey menyisipkan surat panjang yang mengantarkan kepergiannya dari bangku Chief Executive.

Pengunduran diri Dorsey berkaitan erat dengan posisinya yang juga menjadi Founder dari perusahaan pembayaran digital raksasa Square sejak tahun 2008. Pada tahun 2020, salah satu pemegang saham terbesar Twitter, Elliott Management, menyatakan bahwa perjalanan karier Twitter akan menjadi lebih baik jika dipegang oleh Chief Executive yang berfokus pada satu perusahaan saja. Ditambah lagi dengan kebijakan Dorsey untuk menghapus akun Twitter mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump, peluang kepergian Dorsey pun sudah tampak di mata petinggi-petinggi Twitter lainnya sejak tahun lalu, sebut Victoria Scholar, Analis Investasi. Apalagi, para investor memandang bahwa Twitter tidak terlalu diperhatikan oleh Dorsey, sementara ia juga perlu membagi fokusnya pada Square.


Meski begitu, kepemimpinan Dorsey yang sempat pergi dari Twitter dan kembali pada tahun 2015 untuk menggantikan Dick Costolo ini, meninggalkan banyak kesan positif di kalangan banyak pihak. Mike Solana, Pimpinan Founder Funds, melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Dorsey adalah langkah tepat untuk membuat platform Twitter tetap hidup hingga hari ini. Bahkan, dalam pandangan Bret Taylor, salah satu petinggi Twitter, kembalinya Dorsey pada Twitter terjadi pada waktu yang tepat. Dan sejak saat itu pula, Dorsey berhasil membawa Twitter untuk membuat banyak progres.

Dorsey tetaplah membekas di jejak perjalanan Twitter. Ia seorang miliarder yang menciptakan dua perusahaan besar: Twitter dan Square. Namun, ia tetap rendah hati; tidak segan mengenakan kaos tie-dye, dan memanjangkan jenggotnya bak penyihir. Dan yang terpenting, Dorsey menjauhkan, bahkan meninggalkan, posisinya yang sangat strategis di Twitter.

Dorsey meninggalkan Twitter dengan penuh cinta, yang ia ungkapkan melalui cuitannya pada hari Minggu, 28 November lalu, “I love twitter.”


whiteboardjournal, logo