Para Hacker Gunakan Situs Netflix dan Disney+ Palsu sebagai Skema Penipuan

Media
23.04.20

Para Hacker Gunakan Situs Netflix dan Disney+ Palsu sebagai Skema Penipuan

Dengan budaya streaming yang kian populer di masa isolasi, para pelaku kejahatan siber pun mengambil kesempatan untuk mencuri data-data pribadi dengan situs palsu.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Annisa Nadia Harsa
Foto: Freepik

Dengan adanya social distancing dan keseharian yang kebanyakan dihabiskan di rumah, layanan streaming seperti Netflix dan Disney+ pun mengalami peningkatan jumlah penggunaan serta langganan pengguna baru. Namun, hal tersebut justru digunakan sebagai taktik penipuan dan hacking, dengan diciptakannya situs-situs palsu guna mencuri data-data pribadi.

Sebuah perusahaan cyber security, Mimecast, melaporkan bahwa dalam rentang waktu satu minggu, dari 6 hingga 13 April, ada sebanyak 700 lebih situs palsu yang mereplikasi situs Netflix. Dalam periode yang sama tersebut, Mimecast juga melihat beberapa situs palsu dari platform Disney+. Pihak Mimecast juga melaporkan bahwa beberapa situs palsu tersebut terlihat sangat mirip dengan situs resmi dari Netflix dan Disney+, sehingga sangat memungkinkan adanya penipuan yang terjadi. Terutama, bagi para pengguna internet yang masih kurang fasih dalam navigasi dunia siber.

Dengan skema free trial, situs-situs tersebut bertujuan untuk membuat pengguna internet agar merasa tertarik lalu mendaftar, sehingga menyediakan data-data pribadi mereka dari alamat, hingga data kartu kredit. Salah satu pihak dari Mimecast, Carl Wearn, menyimpulkan bahwa meningkatnya daya tarik terhadap layanan streaming merupakan peluang yang sangat besar bagi para pelaku kejahatan siber. 

Sebelumnya, harga saham Netflix dikabarkan telah mengalami kenaikan sebanyak 5% sehingga telah menyaingi Disney. Peningkatan jumlah streaming yang drastis ini disebabkan oleh kebijakan social distancing yang mengharuskan masyarakat untuk menetap di rumah.whiteboardjournal, logo