Teks: Stefano William A.
Foto: Future Collective

Maraknya gempuran informasi dan teknologi menyebabkan keruntuhan batas antar manusia, banyak sekali hal atau pribadi yang kehilangan jati diri. Hampir semuanya mengalir tanpa ada kepastian. Meleburnya kebudayaan serta struktur sosial mendatangkan kebingungan bagi banyak orang. Musisi Tida Wilson dan Sawi Lieu, melalui karya musiknya dalam Future Collective hadir membawa ketidakpastian itu. Eksperimen melalui musik atau seni visual menyatakan bahwa mereka akan menghadirkan sesuatu yang abstrak namun penuh arti. Interpretasi penikmatlah yang bisa mendefinisikan apa sebenarnya yang ingin disampaikan.

Berada di bawah naungan label Pepaya Records, mereka telah sukses menghadirkan beberapa album, salah satunya di tahun 2017 berjudul “Mundo Animal”. Dua tahun setelah album tersebut rilis, kini salah satu lagunya yakni “Cheeky Non-Conformist”, memiliki klip video. Trek dengan alunan musik elektronik tersebut datang dari pandangan mereka mengenai keganjilan tingkah dan sudut pandang dalam menghadapi interaksi sosial yang monoton dan selalu mengangguk setuju pada aturan. Permainan keyboard, beat rileks, serta tabuhan gendang, mencoba untuk tidak menunjukkan keangkuhan.

Suguhan visual juga ikut mendukung sikap tersebut. Dibuat oleh Aditya H. Martodiharjo (Lab Laba Laba & Kinosaurus), videonya secara sederhana menampilkan kota Jakarta, orang-orang di dalamnya, serta perjalanan tanpa sesuatu yang spesifik. Video direkam dengan kamera seluloid serta melewati tahap eksperimen dalam pengambilan gambar hingga editing.

Mengingat ide awal Future Collective untuk menyediakan sesuatu yang tidak konkret, mereka tetap bisa menyampaikan apa yang tertera pada judul dengan sempurna, yakni bersikap non-conformist lewat musik.