Representasi Panggung Musik Musisi Asia, 88rising Cetak Sejarah di Coachella melalui Penampilan “Head in The Clouds Forever”

Music
21.04.22

Representasi Panggung Musik Musisi Asia, 88rising Cetak Sejarah di Coachella melalui Penampilan “Head in The Clouds Forever”

Turut mewarnai panggung utama Coachella adalah deretan musisi-musisi terkurasi dari recording label 88rising yang membawakan ragam musik terbaru dari album kompilasi record “Head in The Clouds Forever”.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Inaya Pananto
Foto: 88rising/Instagram

Turut mewarnai panggung utama festival musik tersohor Coachella adalah deretan musisi-musisi terkurasi dari recording label 88rising membawakan ragam musik terbaru dari album kompilasi record “Head in The Clouds Forever”. Menjadi record label pertama yang diberi slot eksklusif untuk artis pilihannya, 88rising ramaikan gurun California dalam pertunjukan istimewa berdurasi 80 menit.

(Foto: Zhong Lin/tersedia dalam press rilis 88rising)

Menghadirkan komposisi lineup musisi representasi kebanggaan Asia, dari Indonesia hadir Warren Hue, Rich Brian, dan NIKI, lalu MILLI dari Thailand, Hikaru Utada dari Jepang, Jackson Wang representasi dari China, serta BIBI, CL, dan reuni yang mengejutkan internet, 2NE1 dari Korea Selatan. Membawakan lagu-lagu pilihan dari kolaborasi spesial antara artis-artis mereka dalam album “Head in The Clouds Forever” seperti “Best Lover” (88rising, BIBI), “froyo” (88rising, BIBI, dan Rich Brian feat. Warren Hue), dan “T” (88rising, HIKARU UTADA, dan Warren Hue) hingga lagu-lagu personal pilihan tiap artis.

Rich Brian, Warren Hue, dan NIKI musisi 88rising representasi dari Indonesia di panggung Coachella. (Foto: 88rising/Instagram)

Mencatat sejarah sebagai artis Indonesia pertama yang tampil di Coachella, Warren Hue, NIKI, dan Rich Brian menjiwai titel “Indonesian represent!” dengan bahu bangga dan dagu terangkat. Dibuka oleh rapper, Warren Hue yang dalam masa karirnya yang masih berusia muda telah membuktikan kapasitasnya sebagai musisi dan rapper di kancah musik internasional. Diikuti oleh NIKI, menyuarakan buncahan rasa senangnya dengan mengganti lirik lagu “Split” dari “‘least I got my daddy, but he’s in Jakarta” ke “but he’s here at Coachella” dengan sumringah lalu ditutup dengan Rich Brian yang virtually menghadirkan Monumen Nasional (Monas) dalam latar panggung penampilannya.

Memaknai identitas mereka sebagai musisi asal Indonesia dan mengutarakan terima kasihnya yang paling dalam, Rich Brian mengucapkan terima kasihnya kepada semua orang yang telah mendukungnya dalam membuat momen bersejarah di panggung Coachella ini. Sebuah penampilan yang tak hanya monumental bagi Indonesia tapi juga bagi Brian yang telah mencantumkan mimpi untuk tampil di Coachella dalam lagunya “Slow Down Turbo” yang rilis di 2019 lalu.

Lebih dari representatif musisi Indonesia di Coachella, lagu berlirik murni Bahasa Indonesia juga turut ditampilkan di tengah teriknya gurun California di depan lautan penonton berbagai latar belakang dan bahasa. NIKI tampilkan segmen khusus menyanyikan lagu “Sempurna” dari band Andra and The Backbone. Penampilan megah yang diiringi oleh simfoni orkestra dan kru tari kontemporer ini menginjak berbagai platform sosial media dalam hitungan menit dan terus dimeriahkan hingga kini oleh masyarakat Indonesia.


Menjadi representasi bagi negaranya juga, rapper MILLI dari Thailand bawakan lagu-lagu terbaiknya dan menutup penampilannya dengan memakan mango sticky rice makanan khas Thailand di atas panggung. Dengan caranya masing-masing, panggung ini telah menjadi sarana bagi musisi untuk membanggakan akar kebangsaan mereka di panggung musik impiannya.

Ditutup oleh puncak acara dimana setelah lama berpisah girlgroup legendaris 2NE1 kembali dipertemukan dalam satu panggung membawakan hits terbesarnya, “I AM THE BEST” yang menghadirkan gelombang nostalgia dan adrenalin. Menghadirkan tribute kepada style-style ikonik 2NE1 yang lalu seperti gaya rambut menjulang dan pakaian bertema pop-punk yang gemerlapan dunia seperti dibawa kembali ke era 2010an. Untuk empat menit yang intens, ribuan orang di depan panggung dan jutaan lain di depan layar handphone-nya lupa bahwa tahun ini sudah begitu tua.


Persembahan musik dari 88rising disambut hangat dan antusias oleh ragam kalangan menjadi langkah baru dalam trayektori industri musik Asia. Momen kemeriahan yang akan terus berlangsung hingga akhir pekan ini. 88rising, kembali dengan pengumuman yang menggemparkan internet, resmi konfirmasi penampilan girl grup pendatang baru asal Korea Selatan, AESPA, yang identik dengan konsep virtual reality dalam pengemasan musiknya dalam rangkaian acara “Head in The Clouds Forever”.  whiteboardjournal, logo