Setelah 20 Tahun, Kini Album Bandempo Akan Dirilis Secara Digital

Music
12.08.20

Setelah 20 Tahun, Kini Album Bandempo Akan Dirilis Secara Digital

Sukses dengan versi vinyl pada tahun 2016, kini Bandempo akan merilis album secara digital.

by Whiteboard Journal

 

Teks : Thontowi Wallace
Foto : Bandempo

Setelah merilis piringan hitam (vinyl) pada 2016, band Bandempo akan mengeluarkan album self-titled, “Bandempo” dalam versi digital pada 14 Agustus 2020. Bandempo pertama kali merilis album tersebut pada tahun 2000. Personil band ini terdiri dari Anggun Priambodo (vocal), Matheus Bondan (gitar), Jimmy (gitar), Wenceslaus de Rozari (bass), dan Ade Wahyu Pratama (drum) ini  merupakan mahasiswa Institusi Kesenian Jakarta (IKJ) angkatan 1996. 

Bandempo pertama kali merilis album pada tahun Juni 2000 dalam format kaset yang dikemas menyerupai mainan robot-robotan. Tiga tahun kemudian, album Bandempo dirilis dengan format CD yang memiliki tiga varian sampul album. Masing-masing sampul berupa foto polaroid dari lima orang berdiri berjejer di mana tak seorang pun dari kelima orang tersebut personil Bandempo. Kemudian di tahun 2016, album ini dirilis dengan versi vinyl yang menampilkan pelawak Tesi dalam foto albumnya. Hal ini sepertinya sejalan dengan nama band mereka yang diambil dari nama grup pelawak Srimulat, grup lawak yang juga menjadi tempat Tessy bernaung. 

Bandempo banyak terinspirasi dari band-band yang berasal dari IKJ lainnya seperti Naif dan Rumahsakit. Pada pertengahan 1990-an, IKJ melahirkan band-band baru beraliran elektrik bersama gelombang “alternative/indie rock” yang sangat digemari anak muda saat itu.  Sempat menyaksikan penampilan Naif di panggung saat orientasi penerimaan mahasiswa baru,para personil Bandempo kemudian terinspirasi untuk membuat racikan musik mereka sendiri. Namun, berbeda dengan band-band pendahulu mereka yang berasal dari IKJ, Bandempo meleburkan berbagai pengaruh musik, termasuk musik pop Indonesia tahun 1970-an seperti Koes Plus dan Tetty Kady yang dicampur dengan indie rock. Secara musik, Bandempo menjadi anomali dari berbagai subgenre rock yang merebak di Indonesia pada 1990- an. Musik Bandempo tidak mudah untuk dikategorikan dan dipadukan tetapi dapat digemari oleh mereka yang menggemari pop “baru”. Jika dianalogikan Musik Bandempo seperti puisi dari Sutardji Calzoum Bachri.

Pada tahun 2020, setelah dua puluh tahun dari pertama kali dirilis, Bandempo merilis versi digital album ini. Album self-titled “Bandempo” versi digital ini di-remaster oleh Levi dari the Fly untuk dirilis di berbagai digital platform, yaitu iTunes, Spotify, Joox, Deezer, Tiktok, Langit Musik, Shazam, iheartradio, Amazon mp3, dan Apple Music. Dengan perilisan digital ini, kita akan lebih mudah mendengarkan karya-karya musik Bandempo yang pada masa pertamanya hanya dicetak sebanyak 150 kaset saja. whiteboardjournal, logo