Teks: Anindita Salsabila
Foto: It’s Nice That

Pengguna setia transportasi publik London Underground yang juga penikmat seni beruntung dengan diadakannya Art on the Underground 2018. Berbagai rute Underground akan dihiasi oleh karya-karya ilustrasi serta instalasi dari berbagai seniman perempuan di tahun 2018 mendatang. Terus diberdayakan setelah 100 tahun pengesahan legislasi Representation of the People, para perempuan (termasuk yang berusia lebih dari 30 tahun) diberi kesempatan untuk mempunyai hak suara yang lebih vokal.

Heather Phillipson yang turut menandatangani rancangan undang-undang tersebut, akan menghias peron Gloucester Road dengan “kinetic panorama”-nya pada bulan Juni di tahun mendatang. Tidak hanya itu, eskplorasi tema “sel telur” sebagai simbol reproduksi, kelahiran hingga eksploitasi juga dihadirkan dalam instalasi 3 dimensi, multi-screen video dan replika grafis komputer. Selain itu, Linder – penggemar kolase vulgar yang ia olah dari berbagai sumber seperti majalah fashion akan menghiasi billboard di Stasium Southwark. Artis kelahiran Nigeria, Njideka Akunyili Crosby pun turut menampilkan debutnya bersama Art on the Underground dengan mural di Stasiun Brixton. Sejumlah seniman lain seperti Geta Brătescu, Marie Jacotey serta Nina Wakeford tentunya juga akan menghias sudut-sudut Underground dengan goresan tangan mereka.

Elanor Pinfiled selaku penanggung jawab Art on the Underground merasa bahwa program tahun ini adalah sebuah kesempatan untuk mengajak beragam seniman untuk turut mengenal kota London lebih dalam. Bukan semata-mata hanya sebuah bentuk selebrasi keberagaman gender, Pinfield merasa para seniman wanita ini patut dikenal sebagai sosok yang mempunyai suara untuk mempertanyakan bermacam-macam ideologi yang sudah ada di kota ini dari berbagai sudut.