Soy Wine Pertama di Dunia, Sachi Mengharapkan Generasi Baru yang Mendukung Produksi Pangan Sustainable

Culinary
15.01.22

Soy Wine Pertama di Dunia, Sachi Mengharapkan Generasi Baru yang Mendukung Produksi Pangan Sustainable

“Kami menargetkan sebuah generasi baru connoisseurs, terlepas dari usia– namun lebih kepada kalangan masyarakat yang mendukung positive social change seperti sustainability.” 

by Whiteboard Journal

 

Teks: Titania Celestine
Photo: Sachi 

SinFooTech, sebuah perusahaan minuman beralkohol yang berasal dari Singapura telah memperkenalkan soy wine, sebuah minuman anggur yang bersifat lebih sustainable. Dinamakan ‘Sachi’, tampaknya brand ini merupakan the first of its kind di dunia. 

Sachi sendiri diciptakan oleh Chua Jian Yong, seorang instruktur di National University of Singapore pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Chua menemukan bahwa soy whey, produk sampingan bergizi yang dihasilkan dari proses produksi tahu, ternyata sering dibuang oleh para produsen. 

Dengan mengumpulkan soy whey dari pabrik tahu, kemudian menyuntiknya dengan ragi untuk memulai proses fermentasi, Chua pun menghasilkan alkohol yang menjadi minuman wine berbasis kedelai. 

“Meski Sachi tidak dibuat dari anggur, kami memilih untuk menyebutnya sebagai wine, karena produk seperti anggur beras atau mead menggunakan ‘wine’ pada namanya untuk membantu konsumen memahami ide produk secara lebih cepat,” ujar Jonathan Ng, CEO SinFooTech. 

SinFooTech berniat untuk memasarkan Sachi sebagai pilihan minuman beralkohol yang lebih sehat, dengan 70 kalori per sajian dibanding 120 kalori setiap gelas anggur. 

“Kami menargetkan sebuah generasi baru connoisseurs, terlepas dari usia– namun lebih kepada kalangan masyarakat yang mendukung positive social change seperti sustainability.” tutup Ng. whiteboardjournal, logo