Who, What, Why: Talita Setyadi

Culinary
21.11.18

Who, What, Why: Talita Setyadi

Melalui BEAU dan déj Cafe, bertekad untuk membuktikan kualitas yang bisa dicapai dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.

by Emma Primastiwi

 

WHO

Talita Setyadi, pastry chef dan pemilik dari bakery BEAU telah lama memendam keinginan untuk terjun dalam ranah kuliner. Pertama berkreasi melalui musik, Setyadi mengambil subjek jazz double bass sewaktu masa kuliahnya di Selandia Baru. Menyadari bahwa musik dan kuliner mempunyai banyak kesamaan, ia mengambil nilai-nilai musik dan mengaplikasikan hal tersebut kepada ketertarikannya terhadap makanan. Dari situ Setyadi memulai eksplorasi kulinernya, berangkat dari bangku murid salah satu sekolah kuliner bergengsi di dunia, Le Cordon Bleu.   

WHAT

Setelah lama bereksperimen dengan resep-resep internasional, Talita Setyadi bertekad untuk membuka bakery sendiri yang menggabungkan cita rasa internasional dengan bahan-bahan lokal berkualitas. Sempat mempertimbangkan membuka franchise, Setyadi teringat akan tujuan awalnya itu dan dari visi tersebut, terlahirlah BEAU. Melalui BEAU, ia menjanjikan produk berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang terkadang dianggap remeh, disajikan secara cantik tanpa mengorbankan rasa. Melanjutkan antusiasme tersebut, Setyadi membuka restoran terbarunya, déj Cafe, restoran sehat khusus makanan vegetarian dengan konsep “warung rames modern”, untuk melawan pemikiran bahwa gaya hidup sehat sulit tercapai di Indonesia.

WHY

Selain berjuang dalam membuktikan kualitas yang bisa dicapai dengan bahan-bahan lokal, Setyadi juga menekankan kepentingan pendidikan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia. Kurangnya edukasi dan sekolah masak terakreditasi telah menghambat perkembangan tidak hanya industri kuliner, tapi juga pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Keinginan untuk mengubah situasi tersebut akhirnya ia terapkan dalam model bisnisnya sendiri, dengan memberdayakan para talenta baru yang bergabung dengan tim BEAU atau déj dari nol. Mulai dari pelatihan intensif teknik baking dan standar kebersihan, sekaligus mendukung pekerjanya supaya menjalani hobi tersendiri agar dapat berkontribusi dalam keunikan restoran-restorannya. whiteboardjournal, logo