Sudah setahun lebih kita berkenalan dengan situasi dunia baru. Pola hidup kita berubah seratus delapan puluh derajat. Banyak kebiasaan-kebiasaan baru yang harus kita adaptasi. Beberapa di antaranya sekarang sudah menjadi lazim yang baru, tapi banyak juga yang kita masih harus terus pelajari. 

Tapi di antara hal-hal baru tadi, ada hal-hal yang akan selalu abadi. Wisata adalah salah satunya. Ia akan selalu menjadi kebutuhan bagi kita. Malah, di situasi sekarang ini, pelesir adalah salah satu hal yang kita sering harapi. Rasa jenuh akan situasi yang serba terbatas dan repetisi rutinitas membuat kita semakin mendamba aktivitas wisata. Salah satu bentuk yang kini populer adalah staycation, aktivitas wisata di negara sendiri. Konsep ini muncul pertama kali saat Amerika mengalami krisis keuangan di tahun 2003. Kini, belasan tahun kemudian, konsep staycation semakin relevan. 

Lantas seperti apa kita bisa mengadaptasi staycation di situasi dunia baru ini? Untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini, tim editorial Whiteboard Journal berkumpul bersama setelah satu tahun lebih bekerja secara remote. Kami berdiskusi bersama untuk merumuskan hal-hal yang menurut kami esensial untuk dipersiapkan saat merencanakan liburan di hari-hari baru ini. 

Setahun setelah pandemi, aktivitas staycation semakin relevan. Bagaimana melihat tren ini?

Emma (E): Walau jatuhnya sebenernya luxury, staycation really helps sih. Apalagi kalo lagi jenuh dengan pekerjaan dan rutinitas di rumah, kita perlu satu atau dua hari buat mengambil napas. 

Nana (N): Gue secara pribadi sangat merekomendasikan staycation sih, karena menurut gue, kejenuhan itu bisa jadi faktor utama stress dan burnout, jadi butuh banget sih liburan dan hiburan, meski hanya di dalam kota saja.

Ghina (G): Gue salah satu orang yang sudah beberapa kali staycation selama pandemi. Karena susah ke luar kota, gue jadi mencari tempat-tempat oke di Jakarta yang memberikan nuansa berbeda untuk rehat dari situasi yang repetitif. 

Hilmi (H): Jujur dulu agak asing dengan istilah ini, tapi semakin ke sini, konsep staycation semakin dekat, bahkan jadi kebutuhan. Dan karena staycation ini biasanya di area-area yang terjangkau dari rumah, jadi bisa lebih spontan saat kita mental kita butuh recharge.

Saat merencanakan staycation, hal-hal apa saja yang harus kita perhatikan untuk memastikan liburan yang aman? 

E: Health protocols. Untungnya hotel-hotel sekarang memperhatikan banget protokol kesehatan, jadi kita merasa aman juga dan gak perlu terlalu khawatir. 

N: Yang pertama, perlengkapan sanitasi harus lengkap banget, mulai dari semprotan desinfektan untuk nyemprot semua surface, tissue basah antiseptic, hand sanitizer, sampai semprotan desinfektan yang food-grade untuk peralatan makan. Selain itu, gue juga biasanya bawa handuk dan botol minum sendiri, biar extra aman.

G: Yang paling utama itu harus bisa online booking dan online check in, jadi mudah buat orang-orang yang lumayan impulsif dan gak mau ribet kayak gue. Lewat Traveloka, selain fitur tadi, enaknya itu kita juga bisa mem-filter pilihan hotelnya. Fitur yang gue suka banget itu adalah mereka punya kategori CleanAccommodation yang ngebuat gue merasa aman dan nyaman karena pastinya sudah certified secara kebersihan.

H: Yang jelas adalah cari tempat yang bisa memberikan rasa aman. Baik secara sanitasi dan situasi. Sekarang lebih cenderung cari tempat yang punya area alam terbuka atau dekat dengan tempat lain yang punya akses ke alam terbuka. Dan semua kebutuhan ini cukup terjawab saat kita scouting tempat staycation di Traveloka.

Aktivitas-aktivitas apa saja dilakukan saat staycation? 

E: Tergantung, kalau lagi jenuh dengan kerjaan mungkin cari tempat yang bisa tanning, santai di pinggir kolam renang sambil baca buku atau rumpi. Di kamar aja kayaknya gue sudah bahagia asalkan nyaman dan banyak makanan. 

N: Secara kegiatan sebenernya gak ada yang spesifik sih, karena seringkali meskipun lagi staycation kegiatannya juga cuma pesen makan, terus nonton film di streaming service. 

G: Gue lumayan orang yang gampang betah banget di kamar, apalagi kalau bersih dan nyaman. Kalau udah tick those boxes, paling biasanya gue itu pesen makan, nonton series/film streaming, atau kerja sambil merasakan suasana yang berbeda. 

H: Setelah punya anak, prioritasnya sekarang adalah cari tempat main yang seru sekaligus aman buat main. Sederhana saja sih, biasanya cari taman atau kolam renang yang aman. Selain bisa buat piknik sejenak, lihat alam yang hijau cukup melegakan sekarang-sekarang ini. 

Saat mencari akomodasi, hal-hal apa sajakah yang jadi prioritas? 

E: Harga pastinya, lokasi juga. Selain itu makanan, kalau area hotel banyak makanan enak bakal tergoda buat delivery. 

N: Nomor satu tentunya harganya kalau bisa yang terjangkau, yang kedua, gue biasanya selalu pilih hotel yang sudah tersertifikasi dengan CleanAccommodation badge, make sure cari tanggal-tanggal aman, yang gak berpotensi terlalu ramai. Yang terakhir, preferably juga hotel yang bisa Online Check-In supaya meminimalisir kontak dengan orang lain, 

G: Not going to lie, harga dan lokasi itu prioritas utama. Cuma selain itu, gue selalu pilih hotel yang terjamin bersih biar tenang sewaktu di sana.

H: Scouting tempat akomodasi kadang tak kalah seru dari pengalaman saat traveling. UI Traveloka cukup membantu kegemaran gue ini. Selalu menyenangkan saat memilih opsi tempat yang akan kita kunjungi. Fitur search-nya bisa kita atur sesuai kebutuhan dan kita bisa bandingkan antara tempat satu dan yang lain. Selain harga dan kebersihan, lokasi biasanya jadi prioritas.

Secara pribadi, hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memastikan keamanan bersama? 

E: Jaga jarak itu pasti, gue juga selalu bawa sanitizer sendiri dan semprot-semprot langsung pas sampe kamar. Gue juga merasa lebih nyaman bawa handuk sendiri, biar lebih bersih aja. 

N: Rutin swab sebelum ketemu orang lain, menerapkan protokol kesehatan, selalu membersihkan tangan, menghindari tempat ramai, dan tentunya jaga jarak.

G: Selalu menerapkan protokol kesehatan. Gue selalu bawa segala macam sanitizer dan disinfectant spray. Jangan takut dibilang parno karena memang untuk kebaikan bersama.

H: Gue beruntung punya istri yang selalu mempersiapkan alat protokol kesehatan yang lengkap, bahkan tak jarang bervariasi. Kami punya beberapa macam sanitizer, masker dan kelengkapan lainnya. Saat keluar yang pasti adalah menghindari kerumunan, dan selalu memilih opsi luar ruangan jika memungkinkan.

Bagaimana staycation dapat membantu mengobati stress dalam keseharian kita? 

E: Manfaatnya banyak banget, apalagi kalau lagi jenuh sama suasana sekitar. Walau cuma satu atau dua hari, setidaknya ada kesempatan untuk bener-bener istirahat, nggak cuma fisik tapi juga mental. 

N: Suasana baru bisa jadi obat paling manjur untuk mengobati kejenuhan sih, apalagi kalau hotelnya dikelilingi sama alam, juga bisa membantu mengurangi tension di mata dan otak.

G: Staycation itu membantu banget untuk membuat pikiran kita lebih refreshed. Pasti ada saatnya kita sudah terlalu jenuh sampai mental block, atau bahkan burn out, dan menurut gue kalau sudah sampai sana, staycation is the way to go. It’s never a bad thing to give ourselves a little break. Lebih bagus lagi kalau hotelnya dikelilingi alam, jadi pemandangannya gak gedung-gedung lagi.

H: Ternyata cukup efektif. Berkumpul bersama keluarga, tinggal di penginapan yang nyaman, menikmati pemandangan alam, makan enak adalah surga kecil yang kita bisa meredakan rasa jenuh kita dari aktivitas keseharian. 

–

Ada banyak cara untuk tetap bisa berwisata di situasi dunia baru. Untuk rencana pelesir,

#SmartStaycation bisa jadi pilihan, dan Traveloka memberikan segala kebutuhan untuk tetap nyaman saat berwisata. Mulai dari fitur CleanAccomodation, Online Check-in, hingga pilihan pembayaran Pay upon Check-in langsung di hotel. Traveloka selalu memastikan agar dapat memberi rasa tenang yang kita cari saat merencanakan liburan. Jelajahi pilihan staycation dengan smart di Traveloka dan segera nikmati rehat sembari bersenang-senang dengan hati tenang.