In this Open Column submission, Gitasya Ananda Murti wrote a short story that tells of two inmates exploring the profound connections between belief and skepticism, and discovering that the lines separating faith and doubt are not as clear-cut as they once believed.
Dalam submisi Open Column kali ini, dan di atas carut-marut yang setiap hari ada di kehidupan kita, Muhammad Hilmi merefleksikan rasa muaknya terhadap ketidakadilan di segala aspek kehidupan yang sudah terlewat kaotis, dan pencariannya akan harapan—yang berjalan beriringan dengan iman—di sela-sela reruntuhan dunia.
In this Open Column submission, Asiila Kamilia jots down the key in making peace with unspoken goodbyes, and dealing with "ambiguous loss," or the departures of the living.
Dalam submisi Open Column ini, Rinaldi Fitra Riandi menuliskan bagaimana lagu Bernadya bisa menjadi titik mula yang baik untuk kita memahami cara menghadapi patah hati, dan pentingnya cuti patah hati.
Dalam submisi Open Column ini, Ahmad Abu Rifai menyoroti diskriminasi yang tertanam pada suku Samin sejak era kolonialisme dan makin tereskalasi pasca tragedi kekerasan yang terjadi di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
Dalam submisi Open Column ini, Adinan Rizfauzi menyoroti problem kesehatan mental akibat paparan intensif terhadap percakapan politik yang karut-marut di media sosial belakangan ini.