Merayakan Semangat Anarki, Noise Gelar Showcase Solo Pertama

Music
08.11.18

Merayakan Semangat Anarki, Noise Gelar Showcase Solo Pertama

Dalam upaya pertamanya, berhasil menyajikan pengalaman konser yang mengesankan.  

by Emma Primastiwi

 

Sebagai buah dari kerja kerasnya, Noise atau lebih dikenal sebagai Abim, akhirnya menggelar penampilan solo pertamanya tanggal 5 November lalu. Terletak di Rossi Musik Fatmawati, acara ini digelar bertepatan dengan Guy Fawkes Day untuk menghidupi semangat anarki yang terpancar sepanjang penampilannya malam itu.

Noise memikat perhatian penontonnya dengan berjalan di antara kerumunan di awal acara sambil mengenakan topeng menyerupai Guy Fawkes dan kemeja putih berlogo anarki. Diiringi oleh 4 rekan sekaligus personel band, ia memulai penampilan malam itu dengan lagu “Fashion Weak” yang belum dirilis. Di bagian awal acara, Noise memang membawakan beberapa lagu baru yang bahkan belum pernah dirilis, namun menjelang acara ia meningkatkan semangat penonton dengan membawakan lagu-lagu favorit seperti “F**k Your Jaksel Lifestyle” dan “Veteran” ditemani oleh sobat-sobat Onar-nya, ShotgunDre dan Laze.

Selain mewarnai panggung dengan penampilan mereka, kekompakkan persahabatan dalam grup Onar juga sangat terasa di luar panggung. Menyelenggarakan acara ini secara independen, sobat-sobat Onar turut mendukung Noise dalam berbagai aspek, dari musik, keamanan bahkan ticketing. Perjalanan Noise untuk menyajikan malam energik ini terbukti penuh tantangan, selama berbulan-bulan ia bekerja keras untuk mengumpulkan dana dan dukungan dengan menjual merchandise eksklusif, dipromosikan lewat akun media sosialnya. Dari situ, para pengunjung Rossi Musik bisa melihat dan merasakan upaya yang sungguh-sungguh ditumpahkan oleh Noise untuk menyajikan pengalaman baru bagi para penggemarnya.

Menuju akhir acara, setelah membawakan lagu-lagu upbeat dengan lirik menantang, penonton disajikan pergantian energi dengan pembawaan lagu “Mentari” oleh Iwan Abdurahman, musisi yang terkenal dengan lagu-lagu inspiratifnya. Noise pun bercerita bahwa pertama kali mendengar lagu ini saat masa orientasi di kampusnya – Institut Teknologi Bandung – tempat ia bertemu kebanyakan sobat Onar-nya. Dari situ, Noise juga berhasil memperlihatkan sisinya yang sentimental dan nostalgik.

Kebanyakan lagu Noise secara lirikal mendorong para pendengarnya untuk berpikir kritis, tidak hanya sebagai ‘korban retail’ di “Fashion Weak” tetapi juga mencegah brainwashing oleh pemerintah atau secara keseluruhan. Tema ini menonjol di seluruh acaranya, menolak dikenal sebagai ‘rapper boneka’ seperti di lagunya “Binatang Jalang”. Dalam antusiasme yang sama, Noise memancarkan semangat idealis seorang musisi muda, dan dalam upaya pertamanya, berhasil menyajikan pengalaman konser yang mengesankan.   whiteboardjournal, logo