Who, What, Why: Jugo Djarot

Music
10.10.19

Who, What, Why: Jugo Djarot

Musisi muda yang berkarya di Circarama, dan kini berkarya sebagai musisi solo.

by Whiteboard Journal

 

Teks: Muhammad Agung 
Desain: Tegar Yuda K. 

WHO

Muhammad Jugo Djarot atau biasa disapa Jugo adalah penyanyi kelahiran Jakarta. Ia merupakan vokalis sekaligus penulis lagu dari grup musik beraliran psychedelic rock, Circarama. selain berkarir di Circarama Jugo juga sedang mempersiapkan diri untuk tampil di showcase di perhelatan Archipelago Festival dalam kolaborasi antara Converse dan Whiteboard Journal pada tanggal 12 Oktober mendatang. Jugo Djarot terpilih sebagai bagian Coverse_X_ sebuah komunitas yang terdiri dari sosok kreatif dari seluruh dunia dengan berbagai latar belakang.

WHAT

Ketertarikan Jugo dalam bermain musik telah tertanam sejak kecil, ia dibesarkan dalam keluarga seniman yang mendorongnya untuk mendalami dunia seni sampai sekarang. Oleh sebab itu, kini Jugo mahir dalam memainkan berbagai alat musik seperti gitar, piano, bass dan drum. Talenta Jugo dalam bermusik turut ia curahkan melalui penulisan lagu untuk karir solonya, juga Circarama. Karyanya bersama Circarama dapat dinikmati melalui album yang dirilis pada tahun 2017, “Plasticine Jewel”. Kebanyakan pengaruh musik Jugo sendiri mengarah ke grup musik tahun 60 hingga 80-an seperti The Beatles, The Beach Boys hingga David Bowie. Tak hanya ia terapkan dalam musikalitas Circarama, referensi tersebut juga digunakan dalam karir solonya. Maret lalu, Jugo Djarot berhasil membuktikan dirinya sebagai solois lewat single debut, “Dinner For Two”. Tak berhenti disitu, Djarot kembali merilis trek baru bertajuk “Busana” yang bersifat cukup nostalgic, karena unsur suara pop Indonesiana yang kental dalam gaya bermusiknya. Tetapi, awal karir solonya ini tidak berarti ia akan berhenti bermusik bersama Circarama. Sedang mempersiapkan proyek selanjutnya, Circarama akan mendatangkan materi anyar dalam waktu dekat.


WHY

Dalam pembuatan lagunya, Jugo Djarot kerap menggambarkan kisah-kisah cinta modern lewat lirik puitis dengan alunan melodi pop Indonesiana. Contohnya dapat didengarkan lewat lagu “Dinner For Two” yang bercerita tentang kekecewaan dan keengganan dua orang untuk bersama. Sebaliknya, di lagu “Busana”, Jugo bercerita tentang kerinduan, mengilustrasikan kepentingan menghargai sebuah momen selagi masih berada di sana. Melalui hal tersebut, ia berhasil menciptakan musik yang dapat menyentuh semua yang mendengarkannya, seakan sedang bersama-sama berbagi cerita. 

Jugo Djarot akan tampil di Archipelago Festival, dalam bagian acara kolaborasi Whiteboard Journal dan Converse_X_whiteboardjournal, logo